Guru Riau Dapat Pelatihan Komputer Dan Internet

id guru riau, dapat pelatihan, komputer dan internet

Guru Riau Dapat Pelatihan Komputer Dan Internet

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak 1.280 peserta berasal dari kalangan guru sebanyak 400 orang, 80 orang tua siswa dan 800 pelajar mendapat pelatihan tentang komputer dan internet guna mendukung pengetahuan agar tidak gagap terhadap teknologi komunikasi.

"Pelatihan tentang internet diberikan pada guru agar peserta bisa senantiasa ambil bagian dalam menuntun anak didik agar tidak menyalahgunakan internet. Bagi orang tua dan pelajar agar mereka bisa mengakses internet dengan baik," kata Kepala UPT Media Centre pada Dinas Komunikasi Informatika Provinsi Riau, Mastar Mahat, dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan itu menanggapi maraknya penyalahgunaan internet di kalangan generasi muda di daerah itu antara lain hanya untuk "game online".

Banyak pelajar menjadi korban kekerasan seksual melalui facebook, yang bisa mengancam keselamatan mental dan moral karena tidak mampu mengakses internet secara cerdas.

Menurut Mastar, pelatihan dan edukasi tentang komputer dan internet dibutuhkan agar peserta lebih memahami bahaya tekhnologi jika tidak diakses dengan baik sekaligus memberikan upaya cara membentengi diri mereka.

Ia mengatakan, peran tekhnologi dan informasi memang diibaratkan pisau bermata dua. Pada satu sisi dibutuhkan untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan, pada sisi lainnya justru sangat berbahaya karena menyalahgunakannya.

"Sebab internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Penguasaan internet oleh guru dan orang tua sekaligus akan membantu mereka untuk memperkaya wawasan dan mencerdaskan generasi muda," katanya.

Internet berperan penting, katanya, karena merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan dan lainnya.

Sedangkan layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (usenet news, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (world wide web, gopher), remote login dan lalu lintas file (telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.

Untuk program yang sudah digelar Pemerintah Provinsi Riau sejak tiga tahun terakhir itu dilanjutkan kembali tahun 2015 karena dampak pemanfaatan tekhnologi dan informasi tersebut melalui internet berbahaya.

"Karena itu setelah edukasi ini diharapkan orang tua dan guru-guru di sekolah bisa lebih menyadari bahaya tekhnologi itu dan jangan disalahgunakan dan bagi pelajar menyadari akan bahaya internet bila tidak cerdas mengaksesnya,"katanya.

Mastar mengimbau para pengelola warnet untuk tetap menjaga moralitas anak bangsa dengan cara menyampaikan informasi melalui internet cerdas. Jangan hanya berfikir untuk mencari keuntungan semata dan justru malah mengabaikan moral bangsa.