Kuok, (Antarariau.com) - Staf Ahli Kementerian Pertanian RI Mukti Sardjono berharap Kabupaten Kampar bisa Swasembada Pangan 2017 menjawab tantangan dari program Presiden RI karena Indonesia masih mengimpor beras dari negara asing.
“Indonesia masih kekurangan beras dan jangan sampai Indonesia impor beras lagi, maka ditargetkan 2017 kita sudah swasembada pangan termasuk Kampar," ujar Mukti usai peletakkan batu pertama pencanagan gerakan perbaikan irigasi, Senin (19/1/2015) di Desa Kuok Kecamatan Kuok.
Dia menceritakan bahwa Indonesia pernah mengimpor beras dari Negara Vietnam, padahal Negara itu dulu pernah dijajah dan lari ke Indonesia, mengapa beras mereka bisa surplus?, kata Mukti.
Acara itu dihadiri Tim Upaya Khusus Kementerian Pertanian, Ir Elwidar, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Riau, Zailani Arif Syah, Anggota DPRD Riau, Hj Eva Yuliana, Ketua DPRD Kampar, Ahmad Fikri, S.Ag, Pimpinan Bank Mandiri Syariah, Yudi, Restu Dirut PT Bank Riau, BPR Sarimadu, anggota Komisi III DPRD Kampar, Kepala Dinas, Camat Kuok, H Thabrani, Kepala Desa Kuok, Mahizar serta ratusan alumni P4S Kubang Jaya.
Komitmen pemerintah pusat untuk menyukseskan program ini, maka Presiden RI mencanangkan dan menganggarkan bantuan dana untuk seluruh daerah di bidang pertanian dan Kampar dapat Rp16 miliar.
Ia menyatakan langkah awal yang harus dilakukan adalah perbaikan irigasi dan meningkatkan produktivitas serta produksi pertanian komoditi padi. "Pak Hendri Dunan akan kerepotan nanti kalau tidak melaksanakan ini, karena ke depan bantuan akan ditambah lagi lebih besar pada anggaran APBN-P," terang Mukti.
“Untuk menyukseskan program ini Menteri Pertanian sudah melakukan kesepakatan dengan Aster Kasad, Wakasad tentang program Pembangunan Pertanian untuk mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional dengan meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai,” jelasnya. (Adv)