Washington, (Antarariau.com) - Seorang pejabat tinggi Syariah Al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) mengancam Prancis dengan serangan-serangan baru setelah orang-orang di majalah satir Charlie Hebdo dan di supermarket Yahudi, kata kelompok pemantau SITE Jumat.
"Lebih baik bagi Anda untuk menghentikan agresi Anda melawan kaum Muslimin, sehingga mungkin Anda akan hidup dengan aman. Jika Anda menolak, tetapi mengajak berperang, kami menunggu dengan senang," kata Harith al-Nadhari dikutip mengatakan dalam satu video.
Dia mengklaim bertanggung jawab atas tiga hari pertumpahan darah di Prancis yang menewaskan 17 orang.
Tetapi salah satu tersangka dalam serangan Charlie Hebdo belajar di Yaman, di mana ia menghadiri kamp pelatihan Al-Qaida, kata sumber keamanan Yaman dan seorang teman sekelasnya.
"Beberapa anak-anak Prancis tidak menghormati para nabi Allah, sehingga kelompok dari kalangan tentara percaya Allah berbaris kepada mereka, maka mereka diajarkan untuk menghormati dan batasan kebebasan berekspresi," kata pejabat AQAP.
Pasukan elit Prancis menyerbu dua lokasi sandera Jumat, membunuh dua bersaudara di balik pembantaian majalah satir Charlie Hebdo dan dalam serangan terakhir yang juga merenggut nyawa empat sandera di supermarket pusat kota, demikian AFP.
Berita Lainnya
27 Gerilyawan Tewas Oleh Serangan Al-Qaida Di Yaman
04 March 2015 10:30 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB