Menag Usul Seluruh Jamaah Haji Gelombang I Mendarat Di Madinah

id menag usul, seluruh jamaah, haji gelombang, i mendarat, di madinah

Menag Usul Seluruh Jamaah Haji Gelombang I Mendarat Di Madinah

Jakarta, (Antarariau.com) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berupaya agar seluruh jamaah gelombang pertama pada musim haji tahun 1436 H/2015 dapat mendarat di bandara Amir Muhammad Madinah dari sebelumnya juga ada yang mendarat di Jeddah yang jaraknya ke Madinah sekitar 5 hingga 6 jam perjalanan darat.

"Untuk memberi kemudahan jamaah kami usulkan jamaah haji gelombang pertama langsung ke Madinah, selama ini ada yang di Jeddah," kata Menag usai menerima Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Musthafa Ibrahim al-Mubarak di ruang kerjanya, seperti dikutip dari kemenag.go.id.

Kemudian, Menag berharap jamaah haji gelombang kedua yang akan pulang dapat langsung ke Tanah Air melalui bandara Madinah dari sebelumnya ada juga yang harus lewat Jeddah. "Mudah-mudahan bisa diwujudkan, apalagi bandara Madinah sudah direnovasi," kata Menteri.

Pada pertemuan dengan Dubes Arab Saudi Rabu siang itu, Menag didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil. Menag mengungkapkan dalam waktu dekat akan bertemu dengan Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi guna membahas pelaksanaan haji tahun 2015.

Selain itu ada beberapa nota kesepahaman yang akan dibuat antara pemerintah RI dan Arab Saudi. "Ada beberapa MoU (Memorandum of Understanding) akan kita tanda tangani," kata Menag.

Menag juga berharap peningkatan fasilitas jamaah di Arafah dan Mina tahun ini semakin baik. "Kami meminta peningkatan kualitas di Arafah dan Mina. Penyejuk udara di Arafah pakai AC supaya nyaman. Selain itu karpet yang lusuh, tidak layak pakai supaya diganti."

Fasilitas di Mina, lanjut Menag, agar pemerintah Arab Saudi memberi kemudahan bagi Indonesia yang mengelola balai pengobatan sendiri. "Masalah kesehatan di Mina memang otoritas Arab Saudi, tidak ada satu pun negara yang punya balai pengobatan. Tapi jamaah kita ratusan ribu keberadaan balai memberi kemudahan jamaah," jelasnya.

Menag juga mengatakan, pada tahun ini mulai diterapkan pelayanan haji melalui elektronik atau e-hajj. "e-hajj memudahkan kita, pelayanan diurus dengan pendekatan elektronik, barcode dan sebagainya. Ini dapat mengurangi masa tinggal jamaah, juga proses pemeriksaan imigrasi bisa lebih cepat," jelasnya.

Mengenai dugaan jual beli visa, Menag mengimbau Kedutaan Arab Saudi di Indonesia menjelaskan secara terbuka jumlah visa haji yang dikeluarkan setiap tahun, tidak hanya visa bagi jamaah yang dikelola Kementerian Agama, namun masyarakat yang diundang secara khusus oleh Kerajaan Arab Saudi.

"Kami berharap Pemerintah Indonesia bisa tahun jumlah resmi (visa) yang dikeluarkan Arab Saudi kepada siapa saja. Ini bisa menepis rumor ada jual beli visa," kata Menag.