Terkait Insiden SMA Bunga Raya, Legislator Minta Pendidikan Psikologis Diprioritaskan

id terkait insiden, sma bunga, raya legislator, minta pendidikan, psikologis diprioritaskan

Siak, Riau (Antara) - Legislator Komisi E DPRD Riau meminta pihak sekolah lebih memprioritaskan pendidikan psikologis terkait kasus dikeluarkannya tiga siswa SMA 1 Bunga Raya karena status media sosial "facebook" mereka yang menyindir guru.

“Kalau perlu, pihak sekolah menghadirkan psikolog satu kali dalam satu bulan. Ini sangat perlu, terutama untuk membangun karakter, moral dan budi pekerti para siswa, supaya kejadian ini tidak terulang lagi, malu dunia pendidikan Riau jadinya,” kata Legislator Komisi E DPRD Riau Adriyan saat meninjau sekolah itu di Siak, Jumat.

Selain itu, ia pun berharap, para guru bisa membimbing kembali tiga siswa ini, jangan sampai menjadi bahan pembicaraan dan dikucilkan oleh teman-temannya di sekolah. Para siswa sebutnya, perlu dididik, apalagi mereka sebagai penerus Riau ke depannya.

“Pihak dinas pendidikan Kabupaten Siak, jika ada kendala, segera laporkan ke provinsi, biar nanti kita carikan solusinya bersama. Pendidikan mesti diutamakan dan diprioritaskan,” tegasnya.

Legislator lainnya, Muhammad Adil menyayangkan hal ini menjadi sorotan hanya karena masalah sepele. Kedepan dia berharap agar hal ini dicek ke lapangan.

"Ini terjadi karena sistem pendidikan yang lemah sehingga anak kalau ditegur begutu-begitu saja. Jadi yang penting adalah pembangunan karakter. Apakah konseling itu tidak ada di sini," ucapnya.

Menanggapi hal ini, ‎Plt Kepala Sekolah SMA 1 Bunga Raya, Andaralis, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia pun mengatakan, pihaknya sudah membicarakan hal ini dengan berbagai instansi terkait, seperti dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Siak, termasuk dengan memanggil ketiga orang tua siswa tersebut.

“Pasca insiden itu, mereka bertiga tidak kami keluarkan, tapi dianjurkan sekolah ke tempat lain dan mereka pilih sekolah di Madrasah Aliyah Muttakhin. Nah, dengan adanya perdamaian kemarin antar beberapa pihak, akhirnya mereka kembali diperbolehkan sekolah di sini, hari ini mereka dah boleh masuk sekolah,” ceritanya.



Turut hadir dalam pertemuan itu Sekretaris Komisi E DPRD Riau, Markarius Anwar, anggota Komisi E Ramos Sianturi dan Sugeng Pranoto, Wakil Ketua dan beberapa anggota DPRD Siak, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno, Kepala Bidang SMA Disdik Riau, Raja Agustiarman, Kepala Seksi SMA Disdik Riau, Zudi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Kadri Yafiz.

Seperti yang diketahui, beberapa hari yang lalu, tiga siswa yang duduk di kelas 2 SMA 1 Bunga Raya dikeluarkan dari sekolah karena mengkritisi kebijakan sekolah lewat Facebook.‎ Ketiganya yakni, Reksa Dirgantara Putra, Wiwit Dwi Santoro, Towil Maamun.

Adapun bahasa dalam Facebook tersebut, “‎Murid Terlambat Dihukum, Guru Terlambat tidak Dihukum”, lantas salah satunya mengomentari dengan kata “Bakar”.