Sky Aviation Akui Rutenya Tidak Dicabut

id sky aviation, akui rutenya, tidak dicabut

Sky Aviation Akui Rutenya Tidak Dicabut

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Manajemen maskapai Sky Aviation mengakui sebanyak 18 rute penerbangan domestik yang dimiliki perusahaan penerbangan tersebut terutama untuk kawasan Indonesia Timur tidak dicabut oleh regulator atau Kementerian Perhubungan.

"Kalau kita kembali beroperasi, maka Sky bisa menerbanginya lagi," ujar Direktur Operasional Sky Aviation Alamsyah Sinulingga melalui pesat singkat menjawab pertanyaan Antara dari Pekanbaru, Jumat.

Menurutnya, maskapai tersebut masih mencari dan melakukan penyeleksian terhadap sejumlah investor baik lokal maupun asing yang bersedia menyuntikkan modalnya ke perusahaan penerbangan itu, sehubungan dengan krisis finansial.

Seperti diketahui, pada pertengahan Maret 2014 maskapai penerbangan tersebut secara diam-diam memutuskan berhenti beroperasi karena tingginya biaya operasional yang harus dikeluarkan, ditengah melemahanya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Operasinal Sky Aviation di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru memiliki tiga rute penerbangan komersial yakni Pekanbaru-Dumai, Pekanbaru-Tanjung Pinang (Kepulau Riau) dan Pekanbaru-Malaka (Malaysia) yang dilayani pergi pulang lima kali setiap pekan.

Maskapai penerbangan itu bisa dibilang merupakan pemain sendiri atau tidak ada pesaingnya pada rute yang sama, sehingga tidak ditemukan pesaingan pada ketiga rute domestik dan rute internasional yang diterbanginya.

"Sky sekarang mesih terus mengadakan pertemuan dengan calon investor, semoga dalam waktu dekat dapat beroperasi kembali," katanya.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmojo sebelumnya mengatakan, sebanyak 18 rute milik Sky terpaksa ditawarkan ke maskapai lain karena masa izin penundaan beroperasi selama 60 hari tidak dapat dipenuhi.

"Maskapai itu (Sky Aviation) kesulitan. Sejak Maret 2014, mereka berhenti beroperasi. Sampai sekarang masih dalam proses mencari mitra investor," katanya.

Sebelumnya maskapai penerbangan tersebut mengoperasikan tiga unit pesawat Sukhoi jenis SSJ-100, kemudian lima unit Fokker 50, lalu satu unit Fokker 100, satu unit Grand Caravan, dan satu unit Cirrus SR-22.