Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pelaku bisnis travel layanan ibadah Umroh mulai terkena imbas negatif setelah tiga orang warga Kota Pekanbaru, Riau, teridentifikasi terjangkit virus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus).
"Banyak calon jamaah Umroh yang bertanya kepada kami tentang keamanan, dan ada empat jamaah yang sudah menunda Umroh," kata pengusaha travel PT Muhibbah Mulia Wisata, Ibnu Masud, kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Ibnu yang juga menjabat Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Riau, menilai pemerintah terlalu terburu-buru dalam mengekspos adanya jamaah Umroh terduga MERS-CoV karena hal itu berdampak negatif terhadap pelaku bisnis travel. Meski pemerintah wajib melakukan tindakan preventif, namun mempublikasikan terduga MERS-CoV sebelum adanya hasil uji sampel yang sahih hanya menimbulkan kepanikan publik.
"Pemerintah jangan latah, dong," keluh Ibnu.
Menurut dia, belum bisa dipastikan ketiga jamaah Umroh di Pekanbaru positif terjangkit MERS-CoV. Ia mengatakan, sudah hal yang lumrah bagi setiap orang yang habis bepergian ke Timur Tengah mengalami gejala batuk atau demam karena faktor kelelahan dan suhu udara di sana memang lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.
"Setiap orang yang habis ke Mekah suhu badannya lebih tinggi dari biasanya. Itu hal wajar, dan belum tentu itu karena MERS-CoV," katanya.
Ia mengatakan, pelaku usaha travel juga sudah melakukan antisipasi untuk mencegah calon jamaah Umroh tertular MERS-CoV dengan sosialisasi kepada calon jemaah untuk menggunakan masker, menghindari tempat padat penduduk, dan sering mencuci tangan.
"Pengusaha travel juga tidak lagi membawa jamaah Umroh ke peternakan unta," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan ada tiga warga Pekanbaru yang terindikasi terjangkit virus MERS-Cov. Ketiganya berinisial AT (42), Z (65) dan MS (48) yang sebelumnya mengalami gejala seperti MERS-CoV setelah pulang ibadah Umroh.
Namun, kondisi ketiganya dinyatakan terus membaik dan satu pasien berinisial AT akan diizinkan pulang hari ini. Sedangkan pasien Z dan MS masih dirawat di RSUD Arifin Achmad. Kedua pasien diisolasi di ruang rawat inap terpisah dari pasien lainnya.
"Apabila pada pemeriksaan malam ini kondisi MS sudah bagus, maka esok harinya kita rekomendasikan untuk pulang juga," kata ketua tim dokter penanganan MERS-CoV Riau, dr Azizman Saad.