Pekanbaru (ANTARA) - Provinsi Riau berhasil panen raya padi demplot hasil digital farming binaan Bank Indonesia di Rokan Hilir, untuk luasan areal 450 hektare, Senin (5/3).
Panen raya ini adalah perdana sejak BI Riau membina petani untuk padi demplot dengan sistem digital farming di tengah isu kenaikan harga beras.
Bank Indonesia Provinsi Riau bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Rokan Hilir merespon positif kondisi tersebut dengan senantiasa menggalakkan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), salah satunya berupa peningkatan produktivitas padi di Desa Mukti Jaya, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir.
Perayaan panen raya tersebut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kab. Rokan Hilir, Forkopimda Kab. Rokan Hilir, Perwakilan TPID Provinsi Riau dan TPID Kab. Rokan Hilir, Camat Rimba Melintang, Kepala Desa se-Kec. Rimba Melintang, dan para anggota kelompok tani.
Pelaksanaan panen raya padi ini merupakan bentuk sinergi antara Bank Indonesia bersama TPID Kabupaten Rokan Hilir untuk mendukung peningkatan produksi dan ketahanan pangan di Riau.
“Panen raya padi kali ini dirangkaikan dengan panen perdana demplot digital farming padi di lahan seluas 0,5 hektar di Gapoktan Mukti Jaya," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Panji Achmad.
Produktivitas padi di Desa Mukti Jaya ini merupakan salah satu yang tertinggi di Riau, mencapai 7 ton per hektare dan diyakini dengan luas lahan seluas 450 hektar hasil produksi padi mencapai lebih dari 3.000 ton.