Bangkinang Kota, (Antarariau.com) - Pupuk kompos organik yang diproduksi oleh Unit Pengolah Limbah (UPL) cair Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Politeknik Kampar (Polkam) mengandung unsur hara tinggi setelah dilakukan uji hasil analisis laboratorium First Resources Limited PT. Panca Surya Garden.
"Ternyata dari sampel yang dikirimkan ke laboratorium First Resources Limited PT. Panca Surya Garden mengandung komposisi hara tinggi yang dapat dijadikan pupuk bagi berjenis-jenis tanaman dan sekaligus pemakaiannya mampu menyuburkan tanah," kata Direktur Politeknik Kampar, Basri Syarif, M. Eng didampingi pembantu Direktur bidang umum, kepegawaian dan keuangan, Abdul Rahman Cemda, Selasa (1/4).
Hasil analisis itu disampaikan dan ditanda tangani oleh verified laboratory manager, Suhendra dan Certified Director R & D, Ahmad Fathoni mengungkapkan bahwa sample pupuk kompos tercatat bernomor lab. 12599, ID pupuk kompos, dengan porsentase unsur hara N sebesar 1,97, unsur organik 26,69, unsur hara phospor atau P2O5 sebesar 1,19, unsur K2O sebesar 3,41, unsur MgO sebesar 4,68, unsur Ca sebesar 06, unsur Cu trace, usur Ferum atau Fe sebesar 2,61 dan unsur seng atau Zinkum (Zn) sebesar 0,10 persen.
Ia menjelaskan, bahwa unit pengolah limba cair PKS yang saat ini telah beroperasi di Politeknik Kampar merupakan hibah dari pemerintah Korea Selatan melalui Korean Internasional Cooperation Agency (KOICA) Indonesia.
Basri Syarif menyampaikan saat ini UPL cair PKS di Polkam Kampar menerima bahan baku limbah cair PKS berupa sludge dari PT Swastisiddhi Amagra yang beralamat di Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar dengan jumlah pengambilan limbah pertama kalinya sebanyak 25.690 Kilogram atau tepatnya sebanyak satu tengki mobil unit pengangkut limbah cair milik Politeknik Kampar.
Biaya operasional yang dikeluarkan untuk mengangkut limbah cair sampai ke UPL Polkam adalah rata-rata sebesar Rp 4.000,- per-kilogram dan harga itu belum termasuk biaya memproses limbah cair menjadi pupuk kompos atau pupuk organik, tegas Basri Syarif dan Abdul Rahman Cemda.
Pihak Politeknik Kampar yang telah mampu memproduksi pupuk kompos dari bahan baku limbah cair PKS, sangat berharap agar pabrik pupuk kompos atau pupuk organik tersebut terus dapat beroperasi sebagai salah satu sarana belajar mahasiswa, sebagai tempat penelitian, menjadikan limbah cair menjadi pupuk ramah lingkungan. Dan untuk kelancaran operasional pabrik pupuk kompos tersebut diperlukan dana operasional cukup besar yang hingga setakat ini masih bersumber dari dana APBD Kabupaten Kampar.
Kedepan diharapkan ada pihak dunia usaha dan dunia industri terutama yang bergerak dibidang perkelapa sawitan mau bermitra dengan pihak UPL Politeknik Kampar dalam bentuk bermitra dan bekerjasama yang sifatnya saling menguntungkan dan saling memberi manfaat baik bagi dunia usaha dan dunia industri maupun dalam upaya Pemkab Kampar meningkatkan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan, ujar Basri Syarif dan Abdul Rahman Cemda. (Adv)
Berita Lainnya
Petani Solok Selatan diminta olah kotoran sapi jadi pupuk
12 March 2023 16:00 WIB
Pemkab Tingkatkan Produksi Padi Gunakan Pupuk Kompos
12 September 2014 15:00 WIB
Kampar Tingkatkan Pengetahuan Menuju Kesuksesan dengan Pupuk Kompos
25 November 2013 13:01 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB