Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pengawas Pemilu Provinsi Riau merekrut Relawan Pengawas Pemilu sebanyak 25.468 orang, yang merupakan peringkat pertama terbesar di luar Pulau Jawa.
"Kami telah merekrut 25.468 relawan. Hasil rekrutan relawan pengawas pemilu yang kami lakukan merupakan peringkat pertama di luar Jawa," kata Komisioner Bawaslu Riau Rusidi Rusdan selaku Ketua Kelompok Kerja (POKJA) Provinsi Gerakan Sejuta Relawan (GSR) di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan banyaknya minat pemilih pemula dan masyarakat untuk menjadi relawan pengawas Pemilu merupakan salah satu indikator bahwa kesadaran politik masyarakat di Riau telah meningkat.
Menurut dia, GSR merupakan strategi pengawasan "sapu jagad" yang diluncurkan pihaknya dengan maksud dan tujuan melakukan pengawasan partisipatif yang melibatkan seluruh masyarakat untuk berperan aktif melakukan di Pemilu 2014.
"Kita optimisme di Pemilu kali ini akan terlaksana yang bersifat bersih, jujur dan adil yang perlu ditularkan ke seluruh masyarakat untuk menghindari tidak memilih pada saat pemungutan suara nanti," ucapnya.
GSR pada mulanya sebagai upaya Bawaslu untuk mengatasi keterbatasan jumlah personil pengawas Pemilu, setelah dibatalkannya program mitra dengan masyarakat pembentukan Panitia Pengawas Lapangan (PPL).
Bawaslu Riau, kata Rusidi, siap menanggung konskuensi jika nantinya banyak laporan yang masuk dan pihaknya memprediksi laporan akan melonjak dengan penanganannya berjenjang dari mulai di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai ketingkat pusat.
"Kalau yang melanggar itu calon anggota legislatif (caleg) untuk DPRD kabupaten/kota, maka itu akan ditangani Panwaslu setempat. Kalau calegnya untuk DPRD provinsi, maka akan ditangani Bawaslu Riau," katanya
Untuk membekali para relawan ini, Bawaslu Riau menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) relawan di kabupaten/kota yang telah berlangsung sejak Senin (24/3) malam, sampai Selasa (25/3), di salah satu hotel di Pekanbaru.
Anggota Komisi A DPRD Riau Gumpita menanggapi kinerja Bawaslu Riau mengatakan, pengawasan pemilu terlihat timpang antara Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau dengan yang berada di kabupaten/kota lain di Riau.
"Pengawasan di kabupaten/kota terlihat timpang dengan yang dilakukan di ibu kota. Jangan-jangan Panwaslu di daerah main mata dengan peserta pemilu yang melanggar aturan dan ini harus diingatkan Bawaslu Riau agar terjadi keseragaman," katanya.
Berita Lainnya
SBY wakili alumni Akabri doakan Prabowo
05 May 2024 1:24 WIB
Raih suara terbanyak, dua kader PDIP raih penghargaan dari partai
04 May 2024 15:59 WIB
KPU Riau siap hadapi 11 gugatan perselisihan hasil Pemilu 2024
04 May 2024 7:56 WIB
Sah, KPU Bengkalis tetapkan 45 anggota DPRD
04 May 2024 0:18 WIB
Pemilu di Meranti, dari politik uang hingga hoaks
28 April 2024 9:47 WIB
FOTO - Sidang pidana Pemilu Legislatif 2024 di Dumai
27 April 2024 14:58 WIB
Pertemuan Mega-Prabowo tak selalu hasilkan kesepakatan politik
10 April 2024 10:58 WIB
Suara NasDem Riau naik 105 persen, rebut dua kursi pimpinan DPRD kabupaten
08 April 2024 21:31 WIB