Selatpanjang (ANTARA) - Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2024 untuk pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau meningkat dari tahun sebelumnya.
Hal ini terungkap setelah Pemkab Meranti menerima surat dari Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI. Isi surat itu terkait penyampaian rincian transfer DAK fisik ke daerah, pasca APBN 2024 disetujui dalam Rapat Paripurna DPR RI pada 21 September 2023 lalu.
Untuk tahun 2023 ini, Pemkab Meranti mendapatkan dana DAK Fisik sebesar Rp37 miliar lebih dengan beberapa kegiatan. Diantaranya terdiri dari alokasi anggaran jalan mendukung Konektivitas Daerah sebesar Rp17.324.905.000, anggaran Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah Afirmasi sebesar Rp13.603.650.000 dan anggaran Transportasi Perdesaan sebesar Rp7.165.049.000.
Sementara tahun 2024 mendatang, anggaran DAK Fisik bertambah Rp10 miliar lebih menjadi sebesar Rp44.438.523.000. Alokasi itu dibagi dalam beberapa kegiatan yakni, untuk jalan mendukung Konektivitas Daerah Rp11.302.835.000, anggaran Tematik Peningkatan Konektivitas Elektrifikasi di Daerah Afirmasi sebesar Rp14.410.650.000, anggaran DAK Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) sebesar Rp11.007.438.000 dan anggaran Transportasi Perdesaan sebesar Rp7.617.600.000.
Dijelaskan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepulauan Meranti Rahmat Kurnia, sebelumnya telah dilakukan penginputan anggaran DAK Fisik infrastruktur PUPR pada aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (Krisna) Bappenas.
Di sana juga sepakati koridor dan ruas jalan yang diusulkan sesuai dengan lokasi Khusus (Lokus) prioritas yang dilaksanakan oleh Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID) Kementerian PUPR. Setelah usulan DAK diterima oleh PFID, lalu dibuat berita acara kesepakatan bersama antara Dinas PUPR Kepulauan Meranti.
"Dalam usulan itu Kepulauan Meranti mendapatkan prioritas khusus. Dari usulan lima jenis DAK, Meranti mendapatkan tiga jenis usulan dan direalisasikan empat usulan," kata Rahmat.
Dijelaskan pria yang disapa Aang itu, usulan DAK bidang jalan terdiri dari 5 tema, untuk Meranti dibuka sebanyak 3 tema. Bahkan setelah direalisasikan, Meranti mendapatkan 4 tema yang satunya berada di Kementerian Desa.
"Tidak semua daerah bisa membuka tema itu, di tempat lain bahkan cuma dapat satu tema bahkan ada yang tak dapat sama sekali. Jadi kita patut bangga dengan pencapaian ini dan berterima kasih kepada pemerintah pusat dan pihak yang sudah mengurus dan mensupport hal ini," ujar Aang.
Untuk rencana penanganan jalan, PFID Kementerian PUPR mengacu pada data teknis jalan kabupaten yang sudah diverifikasi oleh Kementerian PUPR pada aplikasi SIPDJD. Selain itu, PFID Kementerian PUPR juga melihat foto dokumentasi kondisi ruas jalan yang diusulkan dan melihat lokasinya pada peta jalan kabupaten.
"Untuk teknis pengerjaan juga sudah kami sampaikan apakah nanti jalannya dibangun hotmix atau rigid beton. Alhamdulillah pihak Kementerian juga memberikan pilihan terhadap keduanya, jangan sampai pula nanti uang diberikan tapi kita tidak bisa membangun," pungkas dia.