Pekanbaru (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Utara menjaring sebanyak 2.548 akseptor KB berasal dari wilayah perbatasan Sumut-Riau yakni di Labuhanbatu Selatan, Sumut untuk menjadi peserta KB aktif.
"Penjaringan 2.548 akseptor KB memberikan kontribusi sebesar 3,34 persen dari target 76.164 akseptor KB tahun 2023 untuk seluruh Sumatera Utara sekaligus berkontribusi bagi 1.244.348 target akseptor dan target KB pasca persalinan sebanyak 116.274 akseptor secara nasional," kata Kepala BKKBN Perwakilan Sumut Mhd Irzal di Labuhan Batu Selatan, Sumut, Rabu.
Ia mengatakan itu di sela rangkaian acara memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 dirangkaikan dengan pelayanan KB sejuta akseptor bagi Pasangan Usia Subur (PUS) serentak di seluruh Indonesia, Rabu (14/6) diresmikan oleh Kepala Pusat BKKBN Hasto Wardoyo secara daring.
Kegiatan ini digelar bersamaan dengan kegiatan pelayanan KB perbatasan antara Provinsi Riau bersama Provinsi Sumatera Utara yang dipusatkan di Rumah Sakit Umum Sri Pamela Torgamba, Labuhan Batu Selatan, daerah perbatasan antara Provinsi Riau yakni Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Irzal Sumut optimistis mencapai target 76.164 akseptor tersebut karena layanan KB berlaku hingga 16 Juni 2023 dan hasilnya akan diumumkan pada peringatan puncak Harganas ke-30 di Palembang awal Juli 2023.
Sedangkan target 76.164 akseptor itu khusus untuk Kabupaten Labuhan Batu Selatan adalah sebanyak 2.548 akseptor terdiri dari IUD 10 akseptor, MOW 2 akseptor, Implan 85 akseptor, Suntik 937 akseptor, pil 1.294 akseptor dan kondom 223 akseptor serta untuk KB pasca bersalin sebanyak 204 akseptor.
Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mardalena Wati Yulia yang diwakili oleh Penata KKB Ahli Muda, Nurhamzalis mengatakan bahwa pelayanan pemasangan alkon gratis sudah lama terhenti selain akibat pandemi COVID-19 juga minim sosialisasi sehingga momentum rangkaian peringatan Harganas ke-30 ini perlu menggiatkan layanan pemasangan alkon gratis.
Ia mengatakan arus urbanisasi di wilayah perbatasan Riau dan Sumut cukup tinggi didukung oleh pertumbuhanjasa perdagangan dan perkebunan yang juga berkembang pesat memicu pertumbuhan penduduk yang cukup besar sehingga menyulitkan pendataan jumlah PUS.
"Namun upaya pelayanan KB gratis untuk PUSdi wilayah perbatasan tetap dilayani secara adil dan merata tanpa perbedaan untuk itu BKKBN dua provinsi ini bekerjasama dengan pemangku kepentingan lain menggiatkan layanan KB gratis. Kegiatan ini otomatis dapat membantu pendataan keluarga," katanya.
Sementara itu Provinsi Riau telah menargetkan penjaringan akseptor KB sebanyak 35.038 orang terdiri dari MOW 52 akseptor, MOP 9 akseptor, iImplan 2.945 akseptor,IUD 447 akseptor, suntik 11.105 akseptor, pil 15.962 akseptor dan kondom 4.518 akseptor.
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB