Washington (ANTARA) - Amerika Serikat mempertimbangkan penyusunan kerangka kerja baru bersama Jepang dan Korea Selatan untuk meningkatkan pencegahan nuklir Korea Utara, menurut sumber yang mengetahui rencana itu pada Rabu.
Pemerintah AS telah mengutarakan ide tersebut kepada dua sekutu utamanya di Asia itu di tengah meningkatnya pengembangan rudal jarak jauh dan senjata nuklir Korut, menurut sumber tersebut.
Sumber itu mengatakan Jepang siap menerima usulan AS, dan Korsel diyakini akan melakukan hal serupa.
AS secara berkala telah membahas "perluasan pencegahan" yang mengandalkan kekuatan nuklir dan kemampuan militer konvensional bersama kedua negara secara bilateral. Namun, belum ada kerangka trilateral bagi pejabat AS untuk melakukan hal yang sama.
"Kami sedang membahas mekanisme baru dan mekanisme konsultatif baru untuk menyelesaikan beberapa masalah yang kami tahu sangat penting," kata Ely Ratner, asisten Menteri Pertahanan AS untuk urusan keamanan Indo-Pasifik, pekan lalu pada sebuah acara yang digelar Hudson Institute di Washington.
Kerangka kerja itu sedang dipertimbangkan dan sepertinya akan melibatkan pejabat teknis, dan AS berencana memilah pokok-pokok yang akah dibahas pada pertemuan selanjutnya, menurut sumber itu.
Usulan AS tersebut muncul setelah pemerintah Korsel baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengakhiri perselisihan panjang dengan Jepang soal tenaga kerja masa perang.
Rencana itu membangkitkan harapan pada kerja sama yang lebih erat antara Washington, Tokyo, dan Seoul, terutama di bidang pertahanan.
Tinjauan Postur Nuklir yang dirilis Oktober tahun lalu menyebutkan pemerintah Presiden Joe Biden juga menekankan perlunya memperluas konsultasi dan pencegahan bersama dengan Jepang dan Korsel, dan kemungkinan juga Australia, ketika keamanan di wilayah Indo-Pasifik semakin buruk.
Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi nyatakan tidak ada kemajuan dalam upaya perlucutan senjata nuklir
Baca juga: Amerika Serikat akan lakukan uji mesin nuklir untuk misi Mars di masa depan
Sumber: Kyodo-OANA
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB