Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Polandia untuk Indonesia Beata Stoczynska menegaskan negaranya siap bekerja sama di sektor energi hijau dengan Indonesia.
"Teknologi hijau dan energi ramah lingkungan sangat penting bagi Polandia. Sebagai anggota Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kami mendukung (penggunaan) energi bersih,” kata Beata dalam pengarahan media di Jakarta, Kamis.
Kontribusi Polandia dalam mempromosikan penggunaan energi bersih ditunjukkan melalui partisipasi negara itu dalam kelompok kerja transisi energi G20 tahun lalu, di bawah presidensi Indonesia.
Beata pun menyatakan akan memfasilitasi perusahaan-perusahaan Polandia yang bergerak di sektor energi bersih untuk bekerja sama dengan mitranya di Indonesia.
"Banyak yang kami lakukan, semoga bisa segera membuahkan hasil,” tutur dia.
Menurut Wakil Dubes Polandia untuk Indonesia Piotr Firius, Warsawa memiliki pengalaman untuk mengurangi emisi, tetapi pada saat yang sama tetap menumbuhkan ekonominya.
"Kami mencoba berkontribusi dalam agenda iklim global,” ujar dia.
Sejalan dengan misi transisi energi Indonesia, Piotr berharap perusahaan dari Polandia bisa berkontribusi dengan membawa teknologi untuk pengembangan energi bersih seperti biosolar, biomassa, serta pemanfaatan rumput laut untuk sumber energi terbarukan.
Sebelumnya pada Januari, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia bertemu Menteri Keuangan Polandia Magdalena Rzeczkowska di Davos, Swiss, di mana keduanya antara lain membahas kerja sama pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV).
Bahlil mengungkapkan besarnya peluang kolaborasi antara Indonesia dan Polandia, yang merupakan produsen baterai listrik terbesar di Eropa.
Saat ini, total realisasi investasi Polandia di Indonesia mencapai sebesar 24 ribu dolar AS (sekitar Rp363 juta).
Tiga perusahaan asal Polandia dengan total realisasi investasi terbesar di Indonesia antara lain Toyo Seal Indonesia (industri karet plastik), Xanadu Operations Indonesia (hotel dan restoran), dan Family Members Group Indonesia (perdagangan dan reparasi).
Baca juga: Otoritas Belarus sebut keputusan Polandia tutup perbatasan sebagai "malapetaka"
Baca juga: Presiden Polandia minta NATO bertindak lebih cepat jika Rusia menyerang
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB