Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak lima tim PT Perkebunan Nusantara V adu inovasi dalam ajang lomba kreasi inovasi Planters Innovation Summit (PIS) 2022 yang diselenggarakan oleh Holding Perkebunan Nusantara III Persero.
Senior Executive Vice President Business Support PT Perkebunan Nusantara V, Rurianto, dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu (5/10/2022) mengatakan ke lima inovasi tersebut merupakan hasil kreasi para karyawan akan persoalan yang kerap dihadapi dalam menjalankan tugas sehari-hari.
"Alhamdulillah, hasilnya adalah inovasi akan persoalan yang dihadapi teman-teman sehari-hari. Sebuah kebanggaan ketika teman-teman tak pernah berhenti untuk berkreasi dan menghasilkan beragam berinovasi tersebut," katanya.
Ia merincikan kelima inovasi yang diusung tersebut adalah Nusalima Palm Oil Plantation Protector (NUSAPRO), deteksi dini kebakaran hutan dan lahan, Material Information System, Plasma Monitoring Evaluation Application, serta Automatic Temperature Control.
Corporate Secretary PTPN V, Bambang Budi Santoso menambahkan kelima inovasi yang ikut ajang PIS 2022 tersebut melengkapi seluruh kategori yang diperlombakan. Yakni dua untuk kategori Technology Breaktrough, dua inovasi untuk kategori Social Innovation, dan satu inovasi di kategori Business Strategy.
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Riau itu mengatakan sejatinya terdapat enam tim yang maju hingga tahap II PIS 2022. Satu lainnya adalah inovasi e-SHT kategori Business Strategy.
"Namun, hasil penilaian juri menyebutkan hanya lima tim yang masuk hingga tahap semifinal. Dan alhamdulillah, saat semifinal kemarin, PTPN V menjadi anak perusahaan dengan perwakilan tim terbanyak, meneruskan pencapaian tahun lalu yang juga terbanyak saat PIS 2021," paparnya.
Ketua tim PTPN V for PIS 2022, Muhammad Hamzah menjelaskan, saat ini ajang PIS 2022 telah masuk ke tahap penilaian akhir atau final judgement. Terdapat dua tim PTPN V yang masuk ke kategori akhir dan berhak mengikuti Bootcamp PIS 2022. Keduanya adalah Deteksi Dini Kebakaran dan Nusapro.
Ia mengatakan secara kualitas, kedua inovasi tersebut memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Deteksi Dini Kebakaran misalnya. Aplikasi besutan Yuri dan Mona, karayawan Bagian PST tersebut melengkapi seluruh strategi pencegahan kebakaran yang telah diterapkan perusahaan.
"Melalui aplikasi tersebut, maka kita dengan mudah dan cepat mengetahui lokasi persis kebakaran dan mencegah terjadi perluasan titik api," jelasnya.
Begitu juga dengan Nusapro besutan Nava, Tata, Baydo, Richardo, dan Monajuwita yang fokus pada pengendalian hama serta penyakit tanaman. Pengalaman di lapangan dipadukan kemampuan analisa persoalan, serta dibarengi keterampilan penelitian dan pengembangan, kata dia, melahirkan inovasi untuk melindungi kebun PTPN V berbasis digital.
Selain dua inovasi yang telah masuk ke tahap penilaian final di atas, Hamzah juga memberikan penilaian positif untuk tiga inovasi lainnya yang sebelumnya lolos ke semifinal.
Dashboard kemitraan Plasma Monitoring Evaluation Application (Pamela) misalnya. Inovasi besutan I Gde Parinatha, Muhammad Reiza Novianda, Mona, Pinarian Elni, dan Juniadi tersebut memudahkan PTPN V dalam pemantauan dan pengawasa pengelolaan kemitraan.
"Mulai dari kondisi kelembagaan mitra kita, mutu dan jumlah TBS yang dipasok oleh mitra, hingga kondisi areal KUD akan diakomodir dalam aplikasi ini," tuturnya.
Selain itu, dua aplikasi lainnya yang turut membanggakan adalah Autotec kreasi Saifun, Arif, Fitra, Riduan, dan Agung yang mampu mengtomisasi valve steam injeksi pada pabrik hingga meningkatkan efesiensi serta mengurangi reski kecelakaan kerja. Kemudian, terakhir adalah inovasi Material IS yang menjadi jawaban untuk memantau ketersediaan barang di unit.