Kepala BKKBN Riau minta Novera insiprasi milenial Riau jadi generasi berencana

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia meminta Novera Mawaddah Khairani (21) yang berhasil meraih juara pertama Duta Generasi Berencana (Genre) Indonesia 2022 untuk bisa menginspirasi kaum milenial daerah itu merencanakan masa depan yang lebih baik.

"Untuk meraih masa depan yang lebih baik, maka segala sesuatu harus direncanakan sejak dini. Karenanya generasi milenial di Riau untuk tidak menikah dibawah umur, tidak melakukan penyimpangan seksual, dan tidak mencoba-coba narkoba. Novera Mawaddah Khairani mulai sekarang diharapkan bisa menginspirasi teman sebayanya," kata Mardalena Wati Yulia di Pekanbaru, Senin.

Harapan tersebut disampaikannya saat menyambut kepulangan Novera Mawaddah Khairani ke Pekanbaru dari Yogyakarta. Novera Mawaddah Khairani (Provinsi Riau) bersama I Kadek Marssel Bagia Sedana (Bali) terpilih menjadi juara pertama Duta Generasi Berencana (Genre) Indonesia 2022 kategori putra dan putri.

Ia menyebutkan, keduanya diumumkan sebagai pemenang dalam Gema Malam Genre yang merupakan puncak Apresiasi Duta Genre dan Jambore Ajang Kreatifitas Remaja tingkat nasional 2022 yang digelar di Ballroom The Rich Hotel Yogyakarta, Minggu (21/08) malam. Peserta pemilihan berjumlah 68 Duta Genre putra dan putri yang mewakili 34 provinsi.

"Alhamdulillah kita bangga Riau menjadi jaura I Duta Genre 2022. Tentunya untuk mempertahankan prestasi yang sama pada tahun depan, diharapkan pemerintah kabupaten dan kota di Riau mulai menyiapkan perwakilannya agar bisa diperhitungkan ditingkat nasional. Diharapkan Duta genre Riau kembali memberikan inovasi-inovasi agar menjadi nilai tambah dan berbeda dari peserta lainnya," katanya.

Novera anak pertama dari 4 bersaudara dari pasangan berprofesi guru itu mengaku dirinya hingga bisa mendapatkan kemenangan karena membawa alat peraga "Sehati card" yakni kartu-kartu yang dibuat/ditulis dengan berbagai pertanyaan itu bisa menyampaikan pesan-pesan dan edukasi kepada milenial.

Kartu sehati itu adalah sarana diskusi dua arah, yang memuat pertanyaan seputar apa itu definisi stunting, bagaimana upaya percepatan pencegahan stunting dan bagaiamana upaya mencegahnya?. Kemudian kartu-kartu berisi beragam pertanyaan itu diberikan kepada remaja teman-teman sebaya ditempat-tempat tongkrongan, ngopi-ngopi yang diharapkan dapat memberikan jawabannya.

"Produk ini menjadi nilai tambah bagi saya karena tidak ada peserta lainya melakukannya. Nah dari kartu-kartu itu secara tidak langsung kita bisa memberikan informasi dan edukasi bagaimana caranya menjadi generasi berencana," kat Vera pemilik tinggi 165 Cm dengan berat badan 50 Kg itu.

Anak pertama dari empat bersaudara terlahir dari pasangan Asro Fuani dan Khairul Muslim masing-masing berprofesi guru itu berharap kepada remaja Riau agar lebih menggali sah potensi untuk membawa nama Riau pada ajang bergengsi lainnya. Khususnya juga di gendre, tentunya pertama-tama terapkan dalam diri kita lebih dulu baru bisa menjadi contoh untuk orang lain.

"Kiatnya adalah tidak seks bebas, napza dan menikah dini. Sebab pernikahan dibawah umur akan memicu KDRT pernikahan membutuhkan banyak persiapan selain ekonomi, juga kesehatan fisik, dan mental," kata Novera yang kini masih kuliah di Fakultas Kedoketran UNRI semester tujuh.

Said Masri Koordinator Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) BKKBN Perwakilan Provinsi Riau mengatakan, indikator penilaian yang dilalui Novera selain tes tertulis, wawancara adalah pemahaman tentang duta genre itu.

"Vera harus mampu menguasai materi bagaimana memahami masalah kesehatan reproduksi, cara menangani permasalahan remaja dan solusinya yang bisa disampaikan dengan baik untuk menginformasikan dan mengedukasi remaja sebaya. Semoga Riau pada tahun depan kembali meraih juara," katanya.

Baca juga: BKKBN Perwakilan Provinsi Riau dorong Kampung KB bantu gizi percepat penurunan stunting

Baca juga: BKKBN sambut Hari Keluarga Nasional 2022 dengan perbanyak jumlah Kampung KB