Bangkinang, (Antarariau.com) - Suara Bupati Kampar, Provinsi Riau H Jefry Noer terdengar bergetar, manakala dirinya meminta minta maaf kepada semua bawahannya.
“Sebentar lagi kita akan masuk ke bulan suci Ramadhan. Yuk, kita sucikan hati dan pikiran. Sebagai pribadi, keluarga dan Bupati, saya mohon maaf apabila ada salah kata dan perbuatan yang menyinggung perasaan,” pinta Jefry saat menggelar silaturrahim menyambut Ramadhan 1434 H di Balai Bupati Kampar, di Bangkinang, Senin.
“Agenda Ramadhan kita masih sama dengan tahun lalu. Sahur dan buka puasa bersama, bedah rumah dan bantuan untuk masyarakat miskin, biar warga miskin yang kita jambangi itu senang. Kalau mereka senang, maka Ramadhan yang kita jalani akan bermakna dan bermanfaat,” kata Jefry.
Ia menyatakan kualitas ibadah Ramadhan tentu harus lebih baik. “Saya ingin apa yang saya lakukan bermanfaat bagi semua orang. Inilah perbaikan diri itu. Bukan malah jadi kayak mayat hidup,” katanya.
Mayat hidup itu kata Jefry, bisa mendengar. Tapi tuli. “Saya berharap saya tidak seperti itu. Janganlah menjadi pejabat yang diam,” ujarnya. Supaya suasana ramadhan nanti benar-benar kondusif, Jefry kemudian meminta supaya Kepada Dinas Kebersihan, memantau terus sampah-sampah yang menumpuk. Maklum, sore orang jualan, paginya sampah akibat jualan itu bisa jadi masih belum terangkat.
Dinas Perhubungan ia minta musti bisa mengatur lalu lintas, khususnya jam-jam jelang buka puasa. “Terus PU, usahakan saat mengerjakan jalan sepanjang Bangkinang-Pekanbaru dilakukan pada malam hari. Sebab kalau siang, banyak aktifitas yang terganggu akibat pekerjaan jalan itu,” katanya.
Sekali lagi, Bupati Kampar berpesan, bikinlah apa saja yang dikerjakan di dunia, semata-mata demi ibadah. Bukan untuk kenikmatan dunia dan harta. “Dunia akan ngikut apabila kita mendahulukan akhirat,” pungkasnya.
