Anyaman lidi sawit di Minas terkenal sampai Bogor

id Anyaman, kerajinan, lidi, sawit, Minas, Siak

Anyaman lidi sawit di Minas terkenal sampai Bogor

Bupati Siak mencoba membuat piring dari anyaman lidi Sawit di Minas. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Rumah produksi anyaman lidi Kelapa Sawit, milik Kelompok Wanita Tani Karya Srikandi Taruna, Kampung Minas Timur, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, terdiri dari sembilan orang dan sudah berlangsung selama empat tahun.

Meski dijalani dengan cara konvensional dan tidak dijual daring, tidak juga dijual atau ikut pameran di Siak, tapi ada saja yang memesannya. Contohnya, sekarang ini yang belum siap 50 buah pesanan orang.

Ketua kelompoknya, Nimar (45) mengaku sudah banyak pesanan yang diselesaikan kebanyakan dari orang dari luar. Ada yang berlangganan tetap di Pekanbaru, juga bisa didapat di Pasar Minas bahkan dari Bogor, Jawa Barat.

"Seperti kemarin, rumah industri kami mendapat kunjungan dari Universitas Bogor, dan mereka membawa pulang, sekaligus membantu memasarkan di sana, kemarin ada juga yang pesan dari Bogor,” ujar Nimar, Jumat.

Bahan baku anyaman ini sangat mudah didapat pasalnya pelepah kelapa sawit yang tua usai dipanen dibuang begitu saja oleh pemiliknya.

Dari pelepah sawit itu bisa mendatangkan manfaat menjadi beragam kerajinan seperti piring, nampan, tempat buah, tempat minuman gelas, dan kerajinan lainnya.

Hanya saja kata Nimar, jika dapat pesanan banyak mereka tidak bisa menyelesaikan tepat waktu. Itu dikarenakan meraut lidi yang masih manual.

”Kendala kami mesin peraut tidak punya, masih diraut pakai pisau. Kalau 30 piring lidi aja, itu kami meraut lidinya membutuhkan waktu lima hari. Sementara menganyamnya hanya butuh waktu sehari semalam saja, cepat,” tuturnya.

Atas usahanya ini ia mendapat kunjungan orang nomor satu di negeri istana, Bupati Siak, Alfedri. Kunjungan tersebut rangkaian Program Bujang Kampung di Kecamatan Minas.

Bupati Siak Alfedri usai melihat produk dan mencoba menganyam dipandu salah seorang perajin Siska.

Alfedri mengatakan tujuan Bujang Kampung salah satunya, melihat potensi yang dimiliki setiap kampung.

”Kita melihat kreatifitas ibu-ibu rumah tangga, yang memanfaatkan pelepah sawit menjadi kerajinan bernilai ekonomis, ini mantap," ujar Bupati Alfedri.