Misteri Angker Sungai Siak!!!

id misteri angker, sungai siak

Misteri Angker Sungai Siak!!!

Pekanbaru (antarariau.com) Belasan orang tampak menutup indra penciumannya setelah beberapa saat mobil patroli milik aparat kepolisian tiba di Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, Riau.

Mobil tersebut membawa sesosok raga manusia yang dibungkusi dengan kain parasut bertuliskan BaSARNas. Empat orang dokter muda wanita mencoba membantu petugas kepolisian menurunkan 'bangkai' manusia itu dari mobil ke sebuah keranda mayat yang telah disediakan petugas kamar mayat.

Beberapa fotografer mencoba mengabadikan adegan penurunan mayat tersebut yang kemudian di gotong menuju ruang pemeriksaan untuk kepentingan visum.

Ketika itu, Senin (11/3), sekitar pukul 15.40 WIB, tidak ada seorang pun yang mengenali jasad pria malang itu. Sesosok mayat itu dijuluki sebagai "Mr. X" yang didefinisikan sebagai mayat tak dikenal.

Aroma busuk menyeruak, menyatu dengan 'ruang' udara hingga radius 50 meter dari ruang visum dimana sekelompok orang berupaya mencari tahu penyebab dari kematian si pria malang "Mr. X".

Petugas kepolisian yang mengantarkan jasad korban itu mengatakan, "Mr. X" pertamakali ditemukan warga tanpa sengaja terapung di tepian Sungai Siak tepatnya pada muara Sungai Sail yang membelah daratan di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru, Riau.

Penemuan mayat tak dikenal itu sebelumnya dikabarkan sempat menghebohkan warga sekitar yang kemudian berbondong menyaksikan raga tak bernyawa tersebut.

Informasi saksi mata menyebutkan, mayat mengapung itu ditemukan warga sekitar pukul 10.00 WIB.

"Ketika itu, saya lagi mau memeriksa karet dan mau mencari barang-barang bekas. Tapi saya terkejut ketika melihat di pinggiran sungai ada mayat terapung," kata Herman (70) saksi mata yang menemukan korban pertamakali.

Tidak berapa lama kemudian, akhirnya aparat kepolisian berhasil mendapatkan identitas "Mr. X" itu. Pria malang ini diketahui bernama Subiyakto berusia sekitar 53 tahun, berstatus lajang.

Subiyakto (53) juga merupakan warga sekitar Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru yang diduga sengaja menjeburkan diri ke Sungai Siak untuk menghabisi nyawanya sendiri.

"Informasi dari pihak keluarga korban, Subiyakto memang sudah sering mencoba untuk bunuh diri. Terakhir dikabarkan dia menerjunkan diri ke Sungai Siak," kata Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Tenayanraya, Pekanbaru, Iptu Gismadiningrat.

Kasus Bunuh Diri

Kasus bunuh diri dengan cara menjeburkan diri ke Sungai Siak yang merupakan sungai terbesar di Provinsi Riau dan terdalam di Pulau Sumatra ini bukanlah yang pertama kali terjadi.

Serentetan kasus yang sama terus terjadi bahkan nyaris setiap tahunnya sungai yang membentang luas di daratan provinsi "Kerajaan Melayu" ini selalu memakan korban dari berbagai kalangan.

Pada pekan pertama Maret 2013, warga juga sempat digemparkan dengan temuan mayat seorang mahasiswa Pekanbaru bernama Ahmad Afandi (25). Pria lajang ini juga ditemukan terapung setelah sebelumnya sempat menjeburkan diri ke Sungai Siak.

Setelah sempat dinyatakan hilang selama tiga hari, raganya yang tak lagi bernyawa akhirnya

berhasil ditemukan oleh tim penyelamat dari Badan SAR Nasional (BaSARNas) Pekanbaru.

Jasad mahasiswa ini ditemukan berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi korban melompat di Jalan Kapur Ujung tak jauh dari Masjid Nurul Iman, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru.

Kronologi penemuan jasad Ahmad Afandi itu dimulai ketika seseorang bernama Johannes tengah memancing bersama pemancing lainnya di sekitar pelabuhan. Pemancing ini yang kemudian dikejutkan dengan melihat sesuatu benda aneh yang mirip manusia terapung dan tersangkut di tali kapal tua.

Akhirnya peristiwa penemuan mayat itu dilaporkan ke Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (SKP) Polresta Pekanbaru, AKP Hermawi.

Aparat kepolisian kemudian turun bersama tim BaSARNas Pekanbaru untuk mengevakuasi korban yang juga diduga meninggal dunia setelah berupaya menghabisi nyawanya sendiri.

Misteri Angker

Rentetan peristiwa penemuan mayat di Sungai Siak memang kerap selalu "mewarnai" sampul depan berbagai media cetak dan online bahkan media televisi lokal maupun nasional.

Merunut pada sejarahnya, Sungai Siak merupakan sungai yang terdalam di Pulau Sumatra. Hingga kini sungai ini masih dapat dilayari oleh kapal-kapal besar sejenis tanker.

Sungai Siak melewati lima kabupaten dan kota sehingga sungai ini memiliki peranan yang penting bagi sosial ekonomi masyarakat.

Dari peta pemerintah daerah, Sungai Siak juga memiliki tiga anak sungai utama yaitu Tapung Kiri dan Tapung Kanan yang berada di hulu bermuara membentuk 'up stream' Sungai Siak dan anak sungai lainnya adalah Sungai Mandau.

Sungai ini memiliki lebar rata-rata 100 hingga150 meter dan kedalaman 20 hingga 29 meter dengan total panjang diperkirakan mencapai 527 kilometer dimana yang dapat dilayari yakni sepanjang 300 kilometer.

Pinggiran sungai terdalam ini dihiasi dengan hutan bakau dengan ragam jenis yang jarang ditemui di bantaran sungai manapun.

Namun Sungai Siak tidak seindah sungai-sungai yang berada di daerah lainnya, seperti Sumatra Barat dan Sumatra Utara dengan sumber air yang jernih hingga indah dipandang.

Ragam industri yang beroperasi di daerah aliran sungai (DAS) membuat sungai ini menjadi begitu tercemar. Airnya pun kini berwarna coklat pekat dengan bau limbah industri yang begitu menyengat.

Airnya yang begitu keruh, tidak didukung dengan derasnya arus menambah nuansa angker sungai yang kini terus menghalami pendangkalan ini. Sungai Siak bahkan tampak seperti danau yang berbentuk memanjang hingga airnya begitu tenang namun kerap memakan 'tumbal'.

Misteri angker Sungai Siak, sejauh ini masih menajadi teka-teki tak terungkapkan. Namun mitos tentang Sungai Siak, tidak lepas dari latar belakang Kerajaan Siak yang sejauh ini juga masih dianggap tabuh kebenarannya. ***4*** (T.KR-FZR)