Dunir: Tidak Ada Anggota DPRD Tolak Suap PON

id dunir tidak, ada anggota, dprd tolak, suap pon

Dunir: Tidak Ada Anggota DPRD Tolak Suap PON

Pekanbaru, (antarariau) - Anggota DPRD Riau Muhammad Dunir memberi kesaksian di Pengadilan Tipikor, Pekanbaru, Selasa, bahwa tidak satu pun anggota DPRD yang duduk dalam Panitia Khusus (Pansus) Revisi Perda No.5/2008 menolak rencana permintaan uang suap untuk proyek PON XVIII/2012.

"Seingat saya tidak ada yang menolak," kata Dunir bersaksi untuk terdakwa Wakil Ketua DPRD Riau Taufan Handoso Yakin, Selasa (27/11).

Dunir mengaku menyampaikan rencana uang suap kepada 20 orang anggota Pansus pada rapat internal di Hotel Red Top, Jakarta pada 20 Maret 2012.

Dunir yang menjadi Ketua Pansus menyampaikan akan ada "uang lelah" untuk senilai Rp900 miliar bila menggolkan revisi Perda No.5/2008 untuk penambahan anggaran proyek lapangan tembak PON.

Jumlah itu merupakan setengah dari Rp1,8 miliar yang diminta anggota DPRD Riau, berdasarkan pertemuan di rumah dinas Taufan Handoso untuk revisi dua Perda No.5/2008 dan Perdana No.6/2010.

Menurut Dunir, alih-alih anggota Pansus menolak adanya uang pelicin itu, justru salah satu anggota yakni Muh. Rum Zen meminta lebih.

"Pak Rum Zen bilang malah seharusnya Rp1,8 miliar untuk satu Perda," ujar Dunir.

Dalam pertemuan di hotel itu akhirnya disepakati besaran "uang lelah" untuk satu Perda senilai Rp900 miliar, yang rencananya bakal dibagikan ke seluruh 55 anggota DPRD Riau.

"Mereka semua tahu akan dibagi rata semua," ujarnya.

Pada sidang sebelumnya, terdakwa Dunir dan Faisal Aswan juga telah menjalani sidang penuntutan. Jaksa Penuntut Umum KPK menuntut kedua terdakwa dipenjara lima tahun dan denda Rp200 juta

Keduanya tertangkap tanggan oleh KPK dengan barang bukti uang suap senilai Rp900 juta pada April 2012. Taufan Handoso dan Lukman Abbas kemudian juga ikut terseret kasus itu.

Selain itu, kasus suap PON juga menyeret Wakil Ketua DPRD Riau Taufan Handoso Yakin. Kemudian tujuh anggota DPRD lainnya juga sudah berstatus tersangka, antara lain Adrian Ali dari Fraksi PAN, Abubakar Siddik (Golkar), Tengku Muhazza (Demokrat), Zulfan Heri (Golkar), Syarif Hidayat (PPP), Muh Rum Zen (PPP) dan Turoechan Asyari (PDIP).