Pekanbaru (ANTARA) - Proses belajar tatap muka sudah dimulai bagi siswa SMP dan SD di Kota Pekanbaru, Riau, pekan kemarin, namun jumlah murid yang mendapatkan vaksinasi COVID-19 masih sangat minim.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mencatat bahkan jumlahnya baru 0,125 persen dari keseluruhan siswa yang wajib vaksin.
"Sejauh ini baru 4 ribu siswa dari total
32 ribu yang ada di Pekanbaru mendapat vaksin," kata Kepala Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Senin.
Dikatakan Ismardi, hal ini memang jadi kendala saat anak-anak mulai melakukan belajar tatap muka, sementara di satu sisi mereka banyak belum divaksin.
Minimnya vaksinasi bagi para pelajar di Pekanbaru ini menurut dia, dikarenakan tidak tersedianya stok vaksin untuk disuntikkan bagi para siswa.
"Hal ini sudah dikeluhkan dan disampaikan ke Dinas Kesehatan, namun sejauh ini memang belum mendapatkan solusi," katanya.
Maka lanjut Ismardi, sekolah tidak mempersyaratkan sertifikat vaksin bagi siswa dalam belajar tatap muka.
"Walau belum di vaksin siswa tetap boleh sekolah, karena kondisi pembelajaran tatap muka memang harus dilakukan mengingat efektifitas belajar daring hanya 30 persen," kata dia.
Hanya saja, Disdik meminta sekolah menyiapkan surat pernyataan untuk diisi orang tua atau wali peserta didik. Surat itu berisi bahwa orang tua atau wali setuju anak mereka belajar tatap muka di sekolah.
"Masuk sekolah tidak menunggu divaksinasi," katanya.
Namun demikian, Disdik sendiri terus berupaya agar seluruh pelajar di Kota Pekanbaru bisa divaksinasi. Caranya nanti akan dilakukan di setiap lingkungan sekolah.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Diskes begitu stok vaksin cukup maka pelaksanaan vaksinasi bagi siswa akan di lakukan di sekolah masing-masing," tukasnya.