Bungkusan Mencurigakan Di Polda Ternyata Berisi Pakaian

id bungkusan mencurigakan, di polda, ternyata berisi pakaian

Pekanbaru, (antarariau) - Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Anggaria Lopis mengatakan bungkusan mencurigakan diduga bom setelah diperiksa intensif tim Gagana ternyata hanya berisikan pakaian, serta sendok garpu dan kabel klakson mobil.

Dua bungkusan mencurigakan yang tadinya ditemukan tergeletak di bawah rambu lalu lintas Jalan Sudirman tepatnya di depan Markas Polda Riau itu, Senin siang, juga telah diledakkan oleh tim Gegana Polda Riau.

"Setidaknya hal ini dapat menghilangkan keresahan masyarakat yang sebelumnya menduga dua bungkusan itu adalah bom," katanya.

AKBP Anggaria mengatakan, pihaknya juga masih terus mencari informasi kepemilikan barang mencurigakan tersebut.

"Mana tau barang itu sengaja diletakkan untuk menakut-nakuti," katanya.

Pasukan Gegana Brimobda Polda Riau mengamankan dua bungkusan mencurigakan yang diduga berisikan logam bahan peledak atau bom yang diletakkan tepat di depan Markas Polda Riau yang berlokasi di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Senin siang.

Dua bungkusan diduga berisikan bom tersebut terpantau diletakkan orang tak dikenal tepat di bawah tiang rambu lalu lintas (trafic light) saat sejumlah kelompok mengaku pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar aksi unjuk rasa.

Seorang anggota kepolisian Polda Riau mengaku sempat membuka tas tersebut, namun karena dilihat ada kabel di dalam salah satu tas (dari dua) yang ada, petugas kemudian menarik niatnya dan melaporkannya ke Tim Gegana.

Evakuasi dua bungkusan (satu berupa tas dan satu berupa pungkusan plastik) tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati.

Satu bungkusan plastik dipastikan hanya berisikan sendok dan garpu, sementara satu bungkusan lainnya yang berbentuk tas berukuran 20x30 centimeter diamankan untuk diledakkan di Markas Brimobda Riau.

Temuan dua bungkusan mencurigakan diduga bom tersebut sempat menggemparkan dan membuat arus lalu lintas di jalur utama kota pada Jalan Sudirman, Pekanbaru, mengalami kemacetan.