Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN ESCAP) untuk wilayah Asia Pasifik Armida Alisjahbana mengatakan terdapat tiga tantangan kebijakan untuk menjaga stabilitas perekonomian.
"Yang pertama, makin melebarnya ketimpangan yang mengancam kohesi sosial dan stabilitas,” kata Armida dalam Pembukaan Kongres ISEI XXI secara daring di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Sri Mulyani sebut Pemerintah dan DPR sepakat naikkan batas bawah pertumbuhan ekonomi
Selanjutnya, terdapat disrupsi struktural karena adanya transformasi pasca pandemi COVID-19. Kemudian, digitalisasi yang berkembang di tengah pandemi COVID-19 juga akan berdampak terhadap kesempatan ekonomi dan formasi sumber daya manusia ke depan.
"Permasalahannya, terdapat perbedaan antara perkembangan digitalisasi antara negara maju dengan Indonesia, dimana di Indonesia akses kepada teknologi digital masih senjang sehingga belajar dan bekerja jarak jauh masih kurang efektif,” ucapnya.
Karena itu, ke depan Indonesia tidak hanya harus memulihkan perekonomian agar stabil dan berkelanjutan dalam jangka panjang, tetapi juga membuat model perekonomian yang resilien, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca juga: Sandiaga Uno sebut pandemi jadi peluang perbaiki pariwisata dan ekonomi kreatif
Untuk ini, menurut Armida, di tengah COVID-19 pemerintah sebetulnya telah belajar bahwa perekonomian Indonesia perlu diperkuat dalam menghadapi goncangan. Selain penyebaran virus, perekonomian juga perlu diperkuat dalam menghadapi goncangan non ekonomi lainnya, seperti bencana alam dan perubahan iklim.
"Pemulihan pertumbuhan ekonomi tidak akan menjadikan perekonomian kita stabil dan berkelanjutan dalam jangka panjang, jadi yang harus kita tuju bagaimana model ekonomi yang resilien, inklusif, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Menurutnya, negara-negara di Asia Pasifik sebetulnya telah mengarah ke arah yang tepat dengan memprioritaskan perbaikan kesehatan publik dan pemulihan ekonomi ke arah yang lebih baik. Negara-negara di Asia Tenggara juga telah berkehendak untuk bekerja sama dalam mengatasi COVID-19.
Baca juga: Peta jalan ekonomi hijau harus diarahkan guna cegah eksploitasi investor asing
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB