Peparnas: Angriwan, Paralimpian Riau Dengan Segudang Prestasi

id peparnas angriwan, paralimpian riau, dengan segudang prestasi

Peparnas: Angriwan, Paralimpian Riau Dengan Segudang Prestasi

Pekanbaru, (antarariau) - Angriwan pria berusia 20 tahun ini merupakan paralimpian terbaik asli Riau yang berhasil merebut medali emas sekaligus memecahkan rekor nasional pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV 2012 di Pekanbaru.

Bungsu dari empat bersaudara anak pasangan Zulkifli (Alm) dan Asniar (59) ini menuntaskan laganya di cabang olahraga angkat berat kelas 75 kilogram putra klasifikasi tuna daksa dengan begitu gemilang hingga tiada rasa yang mampu diungkapkan secara kata perkata.

"Yang jelas, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bahagia, senang, terharu, semuanya jadi satu. Jadi apa namanya itu," kata Angriwan saat ditemui di hotel tempat menginap.

Pria berpostur tubuh yang ideal ini baru saja mendapat pengalungan medali emas yang merupakan buah prestasi pada Peparnas Riau.

Angriwan, seorang atlet angkat berat andalan Riau ini sebelumnya berhasil memecahkan rekor nasional dari 145 oleh Anto Boy (Sumut) menjadi 153 kilogram, sekaligus menyumbangkan emas lewat kelas 75 kg putra untuk "Bumi Melayu Lancang Kuning" (sebutan para pejabat setempat untuk Riau sebagai daerah dengan bumi kaya minyak).

Angriwan berhasil mengalahkan dua lawan berat berat, masing-masing Ahmad atlet asal Kalimantan Barat dengan angkatan terbaik 133 kg dan Amang Dores atlet Sulawesi Selatan yang hanya mampu mengangkat beban 125 kg. Ahmad harus puas meraih medali perak, sementara Amang mendapatkan perunggu.

Tiga atlet lainnya yang turut berlaga di kelas yang sama, yakni Sulastiono dari Kalimantan Timur, serta Ruben dari Papua dan Sahril Kiman dari Maluku Utara tidak mampu memberikan yang terbaik bagi daerahnya masing-masing, hingga harus pulang dengan tanpa medali.

Dengan demikian, untuk tuan rumah, Riau, telah berhasil mengumpulkan dua emas, dua perak dan dua perunggu. Satu emas lagi sebelumnya disumbangkan lewat atlet terbaik putri atas nama Tari Bunga di kelas 52 kilogram putri.

Pada pertandingan yang digelar di Hotel Mayang Garden Pekanbaru, Riau, Rabu (10/10), Bunga berhasil mengangkat beban berbobot 72 kilogram mengalahkan dua pesaing berat masing-masing Agustina (Kalbar) dan Satini (Jawa Tengah).

Tidak hanya medali emas, Tari juga berhasil memecahkan rekor nasional yang sebelumnya mencapai bobot 67,5 kg.

Awal Perjuangan Angriwan

Sang juara pemecah rekor nasional, Angriwan mengakui telah memulai karirnya di cabang olahraga angkat berat sejak tahun 2006 dengan mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Bali.

"Waktu Kejurnas Bali, saya mendapatkan perunggu atau juara tiga," katanya.

Mendapatkan medali perdana di usianya yang ketika itu masih beranjak 22 tahun membuat semangat juang makin menggebu-gebu.

Hal itu dibuktikannya ketika mengikuti Asia Paragames (APG) di Kota Solo, Yogyakarta, dimana dia berhasil mendapatkan medali perak untuk Indonesia.

Pengukiran prestasi Angriwan pun terus berlanjut hingga pada peparnas di Kalimantan Timur pada tahun 2008 silam. "Di Kaltim saya juga mendapatkan perak untuk Riau," katanya.

Kemudian, pria yang senang mendengarkan musik ini juga berhasil mengukir prestasi di kejuaraan internasional sekelas kejuaraan Asia untuk kalangan difabel yakni Malaysia Open pada Februari 2012.

"Ketika di Malaysia Open, saya berhasil juara tiga mendapatkan perunggu untuk Indonesia. Waktu itu saya turun dikelas 82 kilogram. Setelah Malaysia Open, baru saya turun di Peparnas Riau dikelas 75 kg putra dan berhasil meraih emas juga memecahkan rekor nasional," katanya.

Segudang prestasi itu diakuinya tidak lepas dari dukungan penuh sang bunda dan anggota keluarga lainnya.

"Orang tua saya dan kakak-kakak saya selalu memberikan semangat untuk saya. Mereka juga selalu hadir di setiap pertandingan saya," katanya.

Saat ini, dibenak pria yang juga senang dengan dunia modifikator sepeda motor ini yakni bagaimana mewujudkan mimpi untuk menjadi juara dunia di Paralimpic Brazil.

"Tidak ada yang lain, di otak saya ini hanya ada bagaimana agar bisa juara dunia. Makanya, ke depan saya akan lebih keras lagi berlatih dan berjuang demi yang terbaik," katanya.