Jakarta (ANTARA) - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menyebutkan pelayanan publik Polri saat ini semakin dipercaya oleh masyarakat berdasarkan hasil survei menjelang HUT Bhayangkara, 1 Juli 2021.
Pada survei yang digelar pada 15-24 Juni 2021 dengan 800 responden di seluruh Indonesia, kepercayaan Polri mencapai 86,3 persen, kata Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan di Jakarta, Senin.
Baca juga: Vaksinasi secara massal TNI-Polri targetkan 1 juta dosis per hari
Dalam keterangan tertulisnya, Edi mengatakan angka 86,3 persen itu mengalami kenaikan signifikan dibanding hasil survei pada 2020 yang mencapai 82,9 persen.
"Angka 86,3 persen itu berarti masyarakat melihat kinerja Polri dalam pelayanan publik dengan beragam inovasi pelayanan semakin baik," kata mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini.
Edi mengatakan kenaikan itu terjadinya karena Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sejak dilantik pada 27 Januari 2021 terus menggencarkan berbagai inovasi pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Sejumlah inovasi itu antara lain Polri secara bertahap sudah mengubah wajah penegakan hukum lalu lintas di jalan raya dari bertatap muka menjadi tilang elektronik (ETLE), katanya.
Layanan lain pun dibuat secara daring antara lain perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM), pengawasan anggota Polri melalui aplikasi Propam Presisi, pengaduan melalui program aplikasi Dumas Online.
"Semua inovasi Polri ini membuat pelayanan Polri makin sangat transparan," kata dosen hukum kepolisian di Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Selain layanan berbasis teknologi informasi, peningkatan kepuasan publik juga karena kehadiran Polri dan TNI di tengah masyarakat pada masa pandemi COVID-19
Pada umumnya, menurut Edi, responden suka dengan kebijakan Kapolri yang memerintahkan seluruh jajarannya mendirikan Kampung Tangguh untuk menanggulangi COVID-19 dan sering melakukan bhakti sosial bersama TNI di tengah masyarakat.
"Kehadiran Kapolri dan Panglima TNI yang selalu hadir memantau pelaksanaan vaksinasi dan pengamanan COVID-19 di berbagai daerah membuat masyarakat nyaman," katanya.
Publik, kata dia, juga menyukai pemberantasan narkoba dan kejahatan lainnya.
Namun survei Lemkapi juga menemukan ada sekitar 8,9 persen masyarakat belum sepenuhnya percaya bahwa pelayanan Polri sudah baik karena masih ada diskriminasi proses hukum.
Responden juga meminta Kapolri memperbaiki dan terus memeratakan penyebaran tilang elektronik hingga daerah-daerah untuk menghilangkan oknum yang menyimpang, katanya.
Masyarakat juga menyarankan Polri untuk menambah Bhabinkamtibmas agar hadir di setiap desa, katanya.
"Hasil survei juga menemukan ada 4,8 persen responden tidak memberikan jawaban dengan alasan masih menunggu satu tahun kinerja Kapolri," katanya.
Baca juga: Bareskrim Polri telah menemukan dua tindak pidana Adelin Lis selama buron
Baca juga: Polisi sebut penembakan dekat kompleks Perwira tinggi Polri tak terkait aksi teror
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB