Konsumsi Cabai Pekanbaru Memang Gila

id konsumsi cabai, pekanbaru memang gila

Konsumsi Cabai Pekanbaru Memang Gila

Pekanbaru, (AntaraRiau) - Dinas Pertanian Kota Pekanbaru mengungkapkan fakta mengejutkan tentang tingkat konsumsi cabai merah di Pekanbaru yang mencapai empat ton sehari, sehingga komoditas itu sangat mempengaruhi tingkat inflasi daerah.

"Tingginya permintaan cabai merah dipengaruhi oleh budaya dan pola makan masyarakat yang menyukai makanan pedas," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Pekanbaru, Sentot D. Prayitno, di Pekanbaru, Sabtu (12/5).

Sentot menjelaskan, Kota Pekanbaru juga masih bergantung dengan daerah lain untuk mencukupi tingginya permintaan cabai merah. Ia mengatakan luas area tanaman cabai merah di Pekanbaru hanya mencapai 179 hektare.

Dari luas itu, lanjutnya, produksi cabai Pekanbaru rata-rata sekitar 2,46 ton per hari. Dengan begitu, jumlah cabai merah yang didatangkan dari luar daerah setiap hari ke Pekanbaru mencapai sekitar 1,54 ton.

Suplai cabai merah tersebut biasanya didatangkan dari provinsi tetangga, seperti dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara bahkan juga dari Pulau Jawa.

"Sebenarnya potensi bisnis bertani cabai merah sangat besar melihat tingginya permintaan belum bisa ditutupi dari produksi lokal," katanya.

Menurut dia, ketergantungan komoditas tersebut dan tingginya permintaan mengakibatkan harga cabai merah kerap melonjak. Hal itu seringkali mempengaruhi tingkat inflasi di Pekanbaru.

Karena itu, Sentot mengatakan dinas pertanian berusaha untuk meningkatkan produksi cabai merah petani lokal dan memperluas areal pertanian.

"Ada perbedaan harga cabai merah yang mencolok antara produksi lokal dengan luar daerah. Jika cabai hasil panen di Pekanbaru biaya produksinya hanya berkisar Rp11 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram, semetara kalau cabai luar bisa mencapai harga Rp40 ribu per kilogram," katanya.