Jalan Rusak Tapung 'Memakan' Korban

id jalan rusak, tapung memakan korban

Kampar, Riau, (ANTARARIAU News) - Akibat semakin parahnya kerusakan jalan di salah satu jalur utama Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, yakni antara Gelombang-Petapahan, di Kecamatan Tapung, mengakibatkan kian banyak 'memakan' korban akibat kecelakaan.

Dua pejabat setempat, yakni Kapolsek Tapung Hilir, AKP Barzawai, dan Kepala Desa Kota Baru, Kecamatan Tapung Hilir, Jonter M Sihombing, secara terpisah, Rabu, juga mengakui semakin parahnya kerusakan jalan tersebut sebagai penyebab meningkatnya angka kecelakaan.

Keduanya menyebutkan, Jalan Gelombang Simpang TB yang sesungguhnya melintasi tiga kecamatan itu, yakni Kecamatan Tapung Hilir (Gelombang), Kecamatan Tapung (Petapahan) dan Kecamatan Tapung Hulu (alur ke simpang TB) itu, sudah sangat parah.

"Entah bagaimana lagi caranya kami mengusulkan ke pihak berkompeten, agar segera ada perbaikan atas jalan yang makin dihiasi banyak lobang menganga. Bahkan semua Kepala Desa (Kades) sudah mengadukan masalah ini ke DPRD Provinsi Riau," ungkap Jonter Sihombing.

Namun, menurutnya, sampai sekarang tidak kunjung direalisasikan perbaikannya. "Datang melihat pun tidak," ujarnya kesal.

Terkini, lanjutnya, keadaan jalan semakin parah saja, ada lobang-lobang besar menganga di dalam badan jalan, karena sering dilalui kendaraan-kendaraan berbadan besar pengguna jalur lintas Sumatra, atau armada konteiner pengangkut hasil perkebunan sawit.

"Masyarakat sudah sangat resah dengan kondisi jalan tersebut, karena sudah banyak korban dari lingkungan keluarganya," papar Jonter Sihombing.

Masih keterangan warga Tapung Hilir, H Bambang MJ, dijelaskan, Jalan Gelombang Simpang TB sudah lama rusak parah, dan memang telah banyak jatuh korban.

"Sebulan yang lalu warga kami mengalami pula kecelakan dan akhirnya meninggal. Juga baru-baru ini, ada satu lagi warga kami jatuh terjebak masuk lobang di tengah badan jalan, akhirnya korban harus dilarikan ke rumah sakit," ungkapnya.

Dikatakannya, dengan kondisi jalan seperti itu, membuat para pengendara khususnya sepeda motor harus ekstra hati-hati.

"Kalau tidak (hati-hati), masuk rumah sakit atau nyawa korban melayang," jelas Bambang.

Kepala Korban 'Kempes'

Kapolsek Tapung Hilir, AKP Barzawai pun mengakui, tak jarang terjadi pula kecelakaan berupa tabrak lari, sebagaimana baru saja terjadi pada hari Senin (16/1) kemarin.

"Harai Senin kemarin, jatuh lagi satu korban tewas akibat kecelakaan. Diduga yang bersangkutan merupakan korban tabrak lari di jalan rusak dan berlobang-lobang itu," ungkapnya meyakinkan.

Tutik Bina Fitri, demikian nama korban kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) tersebut, merupakan seorang karyawan dan warga RT 09 Rw 03 Desa Kota Bangun, Kecamatan Tapung Hilir.

"Korban jatuh tersungkur di lubang yang menganga di jalan tersebut. Dia mengalami kecelakan tabrak lari tepatnya di Kilometer Delapan, Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir," tutur seorang saksi mata, Rispondi, (27).

Dikatakan pemuda Desa Petapahan ini, ketika itu korban sedang mengendarai sepeda motor menuju ke tempat kerja. Mendadak, dia tersugkur ke dalam lobang yang menganga di badan jalan itu.

Bahkan kemudian, menurutnya, diperkirakan ditabrak (dilindas) salah satu mobil yang lewat dan menggilas kepala korban hingga pecah.

"Pasalnya, saat ditemukakan di tempat kejadian, kepala korban sudah 'kempes', mata keluar dan otak berserakan," demikian Rispondi.