Elpiji 12 Kg Dijual Tertutup

id elpiji 12, kg dijual tertutup

Elpiji 12 Kg Dijual Tertutup

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Sejumlah pengecer di berbagai wilayah Kota Pekanbaru, Riau, melakukan peredaran elpiji takaran 12 kilogram dengan tertutup hingga menyulut sejumlah warga konsumen mengalami kepanikan mengingat tingkat kebutuhan bahan bakar itu yang sangat tinggi.

"Sudah sejak satu minggu ini gas 12 kilogram (kg) langka dan kami kesulitan mencarinya. Hanya ada beberapa kedai yang menyediakannya itu pun tidak di pajang. Jualnya tertutup atau hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkannya," kata seorang warga di Jalan Merpati, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Abdul Hidayat (50), Jumat.

"Aneh-aneh saja yang terjadi, bisa-bisanya gas langka di Pekanbaru. Apa kurangnya kota ini. Atas bawah padahal minyak dan gas," kata warga Pekanbaru lainnya, Benny (38).

Berdasarkan penelusuran , beberapa pengecer yang berada di Kecamatan Tenayan Raya benar telah membuka 'pasar gelap' untuk gas takaran 12 kg.

Salah satunya Toko Batubara yang berada di Jalan Bukit Barisan, Tenayan Raya. Saat ditanyai mengenai stok elpiji 12 kg, seorang kasir di toko barang harian itu menegaskan jika sejak beberapa hari terakhir pasokan tersendat.

Namun selang beberapa waktu kemudian, ANTARA yang masih memata-matai kebenaran atas penyataan kasir tersebut justru menyaksikan beberapa warga konsumen yang menumpangi mobil mewah mendapati gas ukuran 12 kilogram di Toko Batubara.

Penelusuran pun berlanjut. Informasi yang berhasil dirangkum menyatakan, elpiji dengan tabung berukuran sedang itu ternyata di jual dengan harga diatas normal, bahkan hingga mencapai Rp110 ribu per tabung isi ulang (sementara normalnya Rp90 ribu per tabung isi ulang).

Menanggapi persoalan itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, Sondia Warman dengan tegas meminta agar pihak PT Pertamina melakukan kontrol atas ketersediaan elpiji.

"Jangan sampai ada spekulan yang justru memanfaatkan situasi dan keadaan. Untuk itu, Pertamina selayaknya melakukan pengontrolan secara rutin, jangan sampai ada pedagang yang membuka pasar gelap juga," tuturnya.

Manager Penanganan Elpiji PT Pertamina untuk wilayah Riau-Sumatra Barat, Nyoman Sumarjaya secara terpisah mengakui dalam beberapa hari terakhir telah terjadi gangguan dalam pendistribusian elpiji 12 kg.

"Namun mulai hari ini semuanya kembali lancar," katanya.