21 tewas akibat banjir dan longsor di Korea Selatan

id banjir korea selatan,banjir korea utara,longsor korea selatan,korban banjir korea selatan,Longair korea

21 tewas akibat banjir dan longsor di Korea Selatan

Sebuah jalan terputus akibat longsor dan banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di pusat kota Chungju, sekitar 105 kilometer tenggara Seoul, Korea Selatan (2/8/2020). (ANTARA/REUTERS/Dept Pemadam Kebakaran Korsel)

Seoul (ANTARA) - Setidaknya 21 orang meninggal dunia setelah hujan deras mengguyur Korea Selatan selama 46 hari berturut-turut hingga Sabtu, yang merupakan muson terpanjang di negari ginseng itu dalam tujuh tahun terakhir hingga menyebabkan banjir serta tanah longsor.

Lebih dari 3.000 orang telah dievakuasi per Sabtu pukul 6 pagi waktu setempat, sementara 11 orang dilaporkan hilang akibat banjir di wilayah Semenanjung Korea tersebut, demikian menurut data Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan.

Otoritas Provinsi Jeolla Selatan mengatakan bahwa tanggul Sungai Seomjin di pinggiran bagian selatan semenanjung juga roboh kira-kira sepanjang 100 meter pada hari yang sama, sehingga membanjiri kawasan sekitar.

Karena peristiwa ini, sekitar 1.900 orang dievakuasi dari wilayah provinsi itu, termasuk sekitar 500 orang dari area sekitar sungai. Sebelumnya, Jumat (7/8), di Jeolla Selatan juga terjadi longsor yang menyebabkan lima rumah terkubur dan lima orang tewas.

Baca juga: Bupati Inhil tinjau dua lokasi musibah tanah longsor

Sementara lembaga kehutanan Korea Selatan telah meningkatkan peringatan tentang tanah longsor ke level paling tinggi di setiap wilayah negara, kecuali destinasi wisata pulau Jeju.

Wilayah Korea Utara di bagian perbatasan juga tidak luput dari banjir. Kantor Berita KCNA melaporkan bahwa pejabat tertinggi ketiga di negara itu, Pak Pong Ju, melakukan inspeksi terkait kerusakan akibat banjir dengan lahan pertanian yang tergenang di kawasan barat daya Korea Utara.

Sumber: Reuters

Baca juga: Waspada foto hoaks longsor di Tol Semarang-Solo