ACT sentuh petani pada program bantuan saat pandemi

id ACT, bantuan pupuk,act riau, global qurban

ACT sentuh petani pada program bantuan saat pandemi

Bantuan pupuk dari ACT kepada Gapoktan Ngudi Rahayu. (ANTARA/Aris Wasita)

Solo (ANTARA) - Organisasi sosial nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyentuh kalangan petani pada program pemberian bantuan di masa pandemi COVID-19.

"Kami melalui program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) memberikan bantuan berupa penyaluran pupuk dan obat-obatan pertanian kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Rahayu di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen," kata Kepala Cabang ACT Solo Septi Endrasmoro di Solo, Selasa.

Menurut dia, upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk penguatan pangan dalam negeri terutama di masa pandemi COVID-19.

"Ini merupakan bentuk ikhtiar dari kami untuk menyiapkan sektor pangan agar tetap produktif dan berkembang tanpa hambatan. Masa pandemi COVID-19 menyebabkan dampak signifikan terhadap sektor ekonomi yang makin pincang," katanya.

Ia mengatakan bahwa sebelumnya ACT sudah membentuk program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) dan berharap MPPIini bisa menjadi solusi untuk memperkuat sektor pangan dan sebagai dukungan kepada petani agar tetap meningkatkan hasil produktivitas pertanian.

"Ini juga bisa mendukung lini program kemanusiaan ACT Solo seperti Operasi Pangan Gratis (OPG) dan Operasi Beras Gratis (OBG) yang berjalan sejak masa pandemi COVID-19 di wilayah Soloraya," katanya.

Terkait penyaluran bantuan, Ketua Kelompok Gapoktan Ngudi Rahayu Mutamim mengapresiasi program ACT tersebut karena kebutuhan pupuk dan obat-obatan pertanian jadi terpenuhi.

Baca juga: ACT ajak umat bersedekah manfaatkan platform digital

"Selama ini para petani cuma mengandalkan pupuk bersubsidi yang hanya terpenuhi sekitar 40 persen dari kebutuhan. Dengan bantuan ini kebutuhan kami bisa tercukupi," katanya.

Sebelumnya, ACT juga membentuk program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI), yaitu pemberian bantuan modal untuk UMKM yang usahanya berhenti karena COVID-19.

Ia mengatakan program tersebut diutamakan bagi UMKM yang usahanya menjadi sumber keuangan utama keluarga.

"Bantuan modal usaha ini akan kami dampingi secara berkelanjutan agar penerima manfaat juga bisa melanjutkan usahanya dengan baik dan terus berkembang," katanya.

Baca juga: ACT komitmen akan bagi hewan kurban di seluruh negeri