Bengkalis (ANTARA) - Mahasiswa yang tergabung di Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (Gempar) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Bengkalis. Puluhan mahasiswa itu menyuarakan aspirasinya terkait dengan penggunaan anggaran COVID-19 yang dinilai tidak transparan.
Mereka pun mengkritik habis-habisan anggota DPRD Kabupaten Bengkalis dan meminta agar pemerintah daerah transparan dalam menggunakan anggaran penanggulangan wabah COVID-19, yang hari ini menjadi sebuah permasalahan dan polemik di masyarakat Kabupaten Bengkalis.
Salah seorang koordinator umum (Kordum), Gempar, Mansyurmenginginkan afanya transparansi penggunaan anggaran COVID-19, termasuk yang digunakan Panitia Khusus (Pansus) COVID-19 DPRD Kabupaten Bengkalis serta Tim Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19.
“Semoga kejelasan dan transparansi anggaran COVID19 di Kabupaten Bengkalis bisa dipaparkan secepat mungkin dan tidak menjadi sebuah permasalahan yang hari ini sudah menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Bengkalis,” ujar Mansyur.
Unjukrasa mahasiswa asal Bengkalis ini disambut oleh Ketua Pansus COVID-19, Sofyan, S.Pdi bersama sembilan anggota Pansus lainnya. Dalam pertemuan singkat tersebut, Pansus COVID-19 turut menandatangani kesepakatan, yang memuat akan melakukan hearing terbuka bersama tim gugus tugas COVID-19 dalam waktu yang tidak ditentukan.
“Pansus akan melakukan koordinasi dengan kita dan gugus tugas terkait jadwal hearing yang akan disampaikan,” ungkapnyasembari menunjukkan berita acara yang disepakati Gempar bersama Pansus COVID-19.
Baca juga: Vonis bebas tiga nelayan asing, Hepematan geruduk PN Bengkalis
Baca juga: Akademisi : Pemberhentian Bupati Bengkalis sebaiknya tunggu inkrach