Belajar kreatif secara daring, SMP 3 Bengkalis terapkan Padlet sebagai sistem pembelajaran

id Pemkab Bengkalis,smp 3 bengkalia, disdik bengkalis

Belajar kreatif secara daring, SMP 3 Bengkalis terapkan Padlet sebagai sistem pembelajaran

Sistem pembelajaran secara daring melalui sistem padlet diterapkan di SMPN 3 Bengkalis. (ANTARA/HO-

Bengkalis (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis melalui surat edaran yang dikirim ke seluruh sekolah meminta agar proses pembelajaran secara daring (online) selama pandemi COVID-19 tetap berjalan dengan kreatif dan dapat memberikan inovasi baru dari sistem pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.

Sistem pembelajaran tersebut bisa dilaksanakan dengan berbagai cara agar siswa dapat merespon dengan baik terhadap tugas-tugas yang diberikan guru, setiap mata pelajaran dan menghasilkan kreasi dari dari siswa dan hasil tugas tersebut bisa ditampilkan melalui video daring tanpa melakukan tatap muka langsung.

Salah satu inovasi belajar daring yang telah berhasil dilakukan oleh sekolah di antaranya dilakukan oleh SMPN 3 Bengkalis yang telah berhasil menciptakan sebuah aplikasi belajar memakai sistem Padlet yang mudah dimengerti oleh siswa yang ada di sekolah tersebut.

Padlet adalah aplikasi daring gratis yang paling tepat diilustrasikan sebagai papan tulis daring. Padlet dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk mengirim catatan pada halaman yang sama. Catatan yang diposting oleh guru dan siswa dapat berisi tautan, video, gambar, dan file dokumen.

Ide pembelajaran melalui aplikasi Padlet ini berawal dari sejumlah guru-guru yang ada di SMPN 3 Bengkalis, pada awalnya merasa kesulitan selama pembelajaran daring memakai aplikasi Whatsapp (WA) yang memiliki keterbatasan dan tidak semua siswa bisa terekrut.

"Saya bersama tim pembelajaran daring akhirnya kami memikirkan bagaimana supaya kita dapat menciptakan sebuah ruangan belajar dan siswa bisa masuk ke kelas itu dan bisa mengakses pembelajarannya dengan aplikasi Padlet ini,” ujar Ajidar salah seorang guru SMPN 3 Bengkalis, Selasa (9/6).

Sistem Padlet ini. kata Ajidar,sebenarnya sebelumnya sudah ada, akan tetapi aplikasi ini dipakai sesuai dengan kebutuhan sekolah oleh guru di masing-masing mata pelajaran, salah satu contohnya pembelajaran Matematika dengan memasukkan materi yang akan diajarkan hari itu misalnya tentang ruang datar, dan kemudian memasukkan absen secara online untuk tugas terhadap siswa.

"Untuk satu hari pembelajaran hanya dilakukan untuk satu mata pelajaran terhadap siswa kelas tujuh dan delapan dengan mengakses padlet yang berbeda,” ungkapnya.

Pada hari pertama pembelajaran antusias siswa sangat bagus dalam merespon pembelajaran tersebut dengan cara memberikan link dan player dan sehari sebelum pembelajaran pemberitahuan akan dikirim ke grup siswa dan membuatpromosi di media sosial Facebook SMPN 3 Bengkalis agar siswa tertarik dengan pembelajaran yang akan diberikan.

Setelah itu, pada hari pembelajaran yang dilakukan pada pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB, tautan dibagikan kepada siswa setiap kelas dengan mengajak siswa sesuai instruksi guru yang ada dan kemudian melihat berapa banyak respon dari siswa yang akan mengikuti pembelajaran di room Padlet tersebut.

“Dari room tersebut kita bisa mengetahui berapa banyak siswa yang sudah menyetorkan pembelajarannya sesuai mata pelajaran yang diberikan, misalnya kelas prakarya siswa membuat sayur-sayuran untuk kelas tujuh menjadi salad dan juga ada yang membuat produk alas meja, meja duduk untuk lesehan dan langkah-langkah yang mereka buat kemudian diposting ke room Padlet tersebut,” ungkapnya.

Pada saat bulan Ramadhan, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) membuat program dengan sistem setoran ayat dengan nama kelas virtual mengaji dengan memberikan instruksi sebuah ayat dan kemudian siswa menyambung ayat tersebut dengan virtual mengaji dan kemudian mengirim ke room pembelajaran tersebut.

Selain itu,sistem Padlet ini sangat diuntungkan juga kepada siswa untuk mengaksesnya, karena aplikasinya ringan dan tidak memiliki memori yang besar yang selalu dikeluhkan oleh siswa yang memiliki handpone berbasis android.Salah satu aplikasi Padelt untuk kelas Bahasa Inggris siswa cukup mengklik tautan yang diberikan Https:padlet.com/arifinanjidar/z8ordvvp2nxi.

“Kami hanya mengirimkan link saja dan siswa tidak perlu mendownload aplikasi dan cukup mengklik aplikasi tersebut, setiap siswa belum tentu memilikihandpone android yang memiliki RAM besar dan hal ini yang sering dikeluhkan siswa,” katanya Ajidar yang juga mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris ini.

Dengan adanya sistem Padlet ini, 10 mata pelajaran yang diberikan tetap dilakukan secara online dan kreatifitas siswa tetap berjalan walaupun tidak dilakukan secara tatap muka.

Sistem penilaian juga dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi Quizizz dengan langkah-langkah yang hampir sama dengan palet. Siswa selanjutnya mengakses hanya dengan link/tautan tanpa mendownload aplikasi

"Asesmen polimer via Quizizz itulah kami menamakannya," jelasnya.

Untuk kendala pasti ada karena tidak semua siswa mendapatkan jaringan dan memiliki paket internet pada hari pembelajaran, bahkan ada juga yang tidak memilikihandpone android. Untuk solusinya, siswa bisa menumpang kepada kawannya dengan syarat tidak boleh lebih dari lima orang.

“Untuk ke depannya kami juga akan menerapkan aplikasi lainnya dalam sistem belajar secara daring, karena nanti dikuatirkan siswa akan merasa bosan dengan aplikasi yang itu-itu saja,” kata Ajidar.

Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 3 Yusnidarwati berharap dengan adanya aplikasi Padlet ini bisa diterapkan juga oleh sekolah lain dalam penerapan terhadap siswa melalui belajar secara daring dan tidak ada alasan lain bagi guru-guru yang tidak memiliki kepandaian memakai teknologi melalui handpone andorid sesuai perkembangan zaman dan kemampuan siswa yang ada saat ini.

"Alhamdulillah, guru-guru yang ada sudah bisa berinovasi membuat sebuah aplikasi pembelajaran secara daring dan mendapat respon yang sangat tinggi dari siswa," harap Yusnidar.

Dijelaskannya, dari persentase yang didapatkan hampir sekitar 70 hingga 80 persen siswa yang menanggapi dari sistem pembelajaran tersebut dan hal ini membuktikan dengan sistem Padlet siswa tidak diberatkan dengan aplikasi tersebut dan bisa menyelesaikan tugas yang diberikan guru melalui video yang dikerjakan di rumah tanpa harus melalui tatap muka.

"Hasil yang dikerjakan siswa bisa kita ketahui langsung dan untuk prakarya selain postingan di video melalui aplikasi Padlet hasilnya juga langsung diberikan ke sekolah untuk penilaian," kata Kepsek.

Kabid SMP Disdik Kabupaten Bengkalis Syafrizal S. Ag (ANTARA/HO-dok)


Belajar Inovatif

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis Edi Sakura melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP Syafrizal S.Ag berharap dengan adanya sistem pembelajaran daring memakai aplikasi Padlet yang diterapkan SMP 3 Bengkalis perlu di contoh sekolah lain dalam penerapan terhadap inovasi dalam pembelajaran di sekolah.

"Kita sangat berterimakasih kepada insan pendidikan di Kabupaten Bengkalis yang juga telah berupaya mengeluarkan inovasi-inovasi pembelajaran di sekolah di tengah pandemi COVID-19," ujarnya.

Selain itu, banyak sekolah di Kabupaten Bengkalis yang telah berbuat, sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan. Kendala kendala yang dihadapi justru mendorong sekolah untuk lebih inovatif dalam keberlangsungan pembelajaran. Baik dengan memanfaatkan media yang telah disediakan pemerintah maupun inovasi baru yang dibuat oleh sekolah.

"Sekali lagi terimakasih kami ucapkan kepada ibu dan bapak, semoga kondisi sulit ini bisa membuat kita lebih agile (tangkas) dan inovatif," harapnya.

Ditambahkannya, dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat penyebaran Corona Virus Disease (COVID- 19) pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah memberikan arahan dalam upaya memenuhi hak peserta didik melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2O2O tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19 dan Surat Edaran No 15 Tahun 2O2O tentang pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19.

"Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pendidikan telah mengeluarkan sedikitnya lima surat edaran dalam rangka menindak lanjuti surat edaran menteri tersebut.

Mulai dari mekanisme belajar di rumah, panduan penilaian dalam masa pandemi, penggunaan media pembelajaran dan mekanisme kelulusan dan naik kelas," ungkapnya. (Adv)