40 Perusahaan Baja China Ancam Produsen Lokal

id 40 perusahaan, baja china, ancam produsen lokal

Pekanbaru, 4/3 (ANTARA) - Asosiasi industri besi dan baja nasional (the Indonesia Iron and Steel Industr Association/IISIA) mengeluhkan keberadaan 40 perusahaan baja asal China yang mengancam masa depan produsen lokal dengan menjual produk baja tanpa persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Sebanyak 40 perusahaan baja dari China mendistorsi industri baja Indonesia," kata Ketua IISIA Ismail Mandry, di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan, 40 perusahaan asal China tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Mereka dapat membuka usaha karena hanya mendapat izin dari Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD).

"Perusahaan itu sebenarnya terusir dari China karena tak mampu bersaing. Mereka mencoba masuk ke Taiwan dan Filipina tapi gagal, tapi justru tumbuh subur di Indonesia," ujar Ismail.

Menurut dia, perusahaan China itu menjual produk seperti baja tulangan beton dengan harga lebih murah karena kualitasnya lebih rendah dari produk nasional dengan SNI atau yang akrab disebut baja "banci".

"Kualitas produk baja juga dirusak oleh mereka," ujarnya.

Karena itu, Ismail mengatakan IISIA meminta agar pemerintah melakukan penertiban terhadap produk baja dari perusahaan China tersebut. Menurut dia, intervensi pemerintah dibutuhkan tidak hanya untuk melindungi produsen lokal, melainkan juga untuk melindungi konsumen.

"Penertiban terhadap produk baja yang lebih utama adalah untuk melindungi konsumen," ujarnya.