DPRD Dumai: APBD Minim Pengaruhi Kinerja PNS

id dprd dumai, apbd minim, pengaruhi kinerja pns

Dumai, 26/2 (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Dumai, Riau, Zainal Effendi, mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang minim sangat mempengaruhi kinerja pegawai negeri sipil di setiap satuan kerja Pemerintah Kota Dumai. "Kita sadar bahwa semua pelayanan atau pekerjaan dapat berjalan dengan optimal apabila semua kebutuhan para pelayan masyarakat itu sendiri sudah atau dapat terpenuhi," kata Zainal kepada ANTARA di Dumai, Sabtu.

Selain itu, katanya, segala sarana dan prasarana penunjang pelayanan juga menjadi kunci sebuah pelayanan di suatu wilayah itu baik dan digandrungi masyarakat.

"Jika APBD kita minim seperti sekarang, lantas bagaimana untuk membayar segala tunjangan PNS dan melengkapi fasilatas sarana dan prasarana di setiap dinas," ujarnya.

Sebaiknya, katanya, pemerintah pusat mengambil satu kebijakan untuk menggenjot kualitas pelayanan publik yakni dengan cara menambah APBD Dumai setiap tahun, atau disesuaikan dengan kebutuhan.

Jika APBD mencukupi, tuturnya, maka segala pelayanan publik mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga dinas pasti akan jauh lebih baik dan optimal.

"Kita hanya membutuhkan sedikit perhatian pusat untuk menambah anggaran daerah sesuai dengan kebutuhan. Hal ini wajar mengingat Dumai merupakan pintu gerbang industri internasional. Dan untuk memperbaiki sistem atau kinerja pelayanan publik, tentu harus disesuaikan dengan tunjangan yang ada," katanya.

Walikota Dumai H Khairul Anwar di setiap kesempatan baik dalam pertemuan intern dan pertemuan terbuka bersama kepala dinas dan kepala bagian di masing-masing satuan kerja atau bidang selalu menggembar-gemborkan upaya peningkatan sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Hal itu ditekankan agar menambah kas daerah guna optomalisasi pelayanan publik dan membangun segala infrastruktur yang dapat menunjang taraf perekonomian daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Dumai memastikan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Dumai tahun 2011 berkisar Rp666 miliar.

Jumlah ini dikabarkan mengalami penurunan hingga lebih 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2010) yang mencapai Rp753 miliar lebih.