Lestarikan Kain Tenun, Dekrasnada Riau Undang Psikolog

id lestarikan kain, tenun dekrasnada, riau undang psikolog

Pekanbaru, Riau 16/11 - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Riau mengundang psikolog untuk melakukan tes minat dan bakat bagi pelamar yang mengikuti pelatihan kerajinan kain tenun khas Riau.

"Ini baru pertama sekali Dekranasda mengundang psikolog untuk melakukan tes minat dan bakat terhadap pelamar pelatihan kerajinan kain tenun khas Riau," kata pengurus Dekranasda Riau, Junaidi di Pekanbaru, Selasa.

Dekranasda mengundang psikolog bertujuan untuk melihat minat dan bakat pelamar yang memohon menjadi peserta pelatihan yang diadakan Dekranasda Provinsi Riau.

"Ini baru pertama kali kami lakukan, mengingat pelatihan ini bukan hanya tempat pelarian. Tapi, peserta betul-betul yang berminat dan menjiwai pekerjaan ini nantinya," sebutnya.

Selama ini, Dekranasda menerima permohonan tanpa banyak persyaratan dan menganggap yang mau mengikuti pelatihan ini berminat. Karena, pekerjaaan kerajinan memerlukan keseriusan dan ketekunan.

"Namun, ternyata setelah kita evaluasi banyak peserta pelatihan hanya sebagai tempat pelarian, sehingga apa yang menjadi target kita pun tidak tercapai," ujarnya.

Karena itu, mulai pelatihan Nopember 2010-Januari 2011 dan seterusnya, pihaknya akan terus mempergunakan jasa psikolog demi melestarikan kerajinan kain tenun khas Riau.

Sementara itu, Yuli (21) mengaku sudah tujuh tahun bekerja di Dekranasda. Dia masuk pelatihan Dekranasda sejak umur 14 tahun.

"Saya bisa mengerjakan satu kain untuk perempuan dalam masa tiga hari. Tapi sebenarnya saya ingin juga memiliki usaha sendiri," kata pengrajin asal Tembilahan ini.

Menurut dia, kendalanya yang dihadapinya modal. Satu unit alat tenun saja bisa mencapai Rp6 juta, sementara gajinya tidak bisa terkumpul untuk modal.

"Gaji Rp1 juta hanya cukup untuk keperluan hidup sehari-hari. Ya bagus juga kan kalau bisa buka usaha sendiri di kampung, hanya saja jalan mencari modal belum ada. Adakah yang bisa membantu," katanya.