ASITA Minta Riau aktifkan kembali bandara perintis

id Bandara Perintis,Asita,Penerbangan

ASITA Minta Riau aktifkan kembali bandara perintis

ASITA Minta Riau aktifkan kembali bandara perintis (Antaranews)

Pekanbaru (Antaranews Riau) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (ASITA) Provinsi Riau, Dede Firmansyah meminta Pemerintah Provinsi Riau segera membangun sarana dan prasarana pendukung untuk mengaktifkan kembali sejumlah bandara perintis yang telantar.

"Jika Pemerintah Provinsi Riau serius, pemerintah pusat diyakini mau membangun bandara yang telantar itu, dan sarana angkutan udara ini penting dioperasionalkan kembali untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor nonmigas," kata Dede di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, pemerintah pusat perlu mendorong percepatan pembangunan bandara perintis telantar sebab Riau sudah menjadi provinsi yang memberikan kontribusi besar dalam pendapatan negara dari sektor migas.

Setelah memberikan tambahan pendapatan negara, katanya, pemerintah perlu memprioritaskan renovasi bandara-bandara perintis telantar itu, dan diyakini sarana transportasi udara ini potensial meningkatkan pendapatan asli daerah.

"Sejumlah bandara perintis pernah beroperasi namun karena kurang optimalnya pengelolaannya mengakibatkan bandara tersebut telantar cukup lama," katanya.

Potensi penggunaan bandara perintis cukup besar, katanya, ASITA memastikan pejabat-pejabat setempat yang sering keluar kota harus bisa memanfaatkannya, merujuk penerbangan rute Dumai-Pekanbaru, dan Pekanbaru-Rengat yang sangat diminati, di samping membuka akses daerah terisolir atau daerah sulit.

Baca juga: Pemda Riau yang Punya Bandara Perintis Diminta Tetap Utamakan Perawatan

Jadi, katanya, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah membangun bandaranya dan ASITA bersama masyarakat Riau akan mempromosikan dengan gencar.

Ia merinci, sejumlah bandar udara perintis yang potensial dikembangkan adalah Bandar Udara Tempuling, yang terletak di Desa Sungai Salak, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Bandara ini mulai dibangun sejak 2006 dan selesai pada 2008. Bandara ini terletak 24 km dari Tembilahan, dan memiliki panjang landasan 1.800 x 30 meter. Bandara ini pernah beroperasi pada pukul 01.00-09.00 WIB.

Berikutnya Bandara Taunku Tambusai di Kabupaten Rokan Hulu. Maskapai Penerbangan Susi Air mulai melakukan penerbangan perintis perdana di Bandara Tuanku Tambusai dengan rute Pasirpangaraian-Pekanbaru dan sebaliknya pada 2014.

Selain itu Bandara Selari Selari Pakning, dikenal juga dengan nama Bandara Sungai Pakning, terletak di Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau. Bandara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.900 x 30 meter, dan bandara ini milik PT Pertamina.

Sejumlah penerbangan seperti Lion Air Group melalui Wings Air menambah rute penerbangan untuk jalur Batam ke Rengat dan Rengat ke Batam, Kepri, pada Agustus 2018 menggunakan bandara itu.

Berikutnya Bandara Japura berlokasi di Kecamatan Lirik, Indragiri Hulu, Riau, yang melayani perhubungan udara dari dan ke Rengat, ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu. Panjang landasan pacu (runway) Japura Airport menjadi 13/31 ukuran 7126 ft x 148 ft, sejak Agustus 2014.

"Japura Inhu pada Februari 2018 beroperasional pada rute penerbangan perintis jurusan Japura-Batam, Rabu, Japura Batam pukul 10.25, dan Batam Japura pukul 08.50 WIB, satu hari dalam seminggu.

Baca juga: Dishub: Operasional Bandara Perintis Pasir Pengaraian Masih Menunggu Izin Kemenhub

Baca juga: Bandara Japura Rengat Buka Penerbangan Umum, Rutenya Batam dan Padang