Pekanbaru, (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil "menyatukan" kembali sepasang satwa dilindungi, yakni dua ekor beruang madu (Helarcros malayanus) yang sempat terpisah setelah tersesat masuk ke perkampungan warga.
Kepal BBKSDA Riau, Suharyono di Pekanbaru, Sabtu menjelaskan sepasang beruang bernama Pulaga dan sang betina bernama Kana itu kini telah dilepasliarkan ke salah satu kawasan konservasi di Riau.
"Ini seperti kado manis bagi kami karena tepat pada Hari Konservasi Alam Nasional 2018, bisa menyatukan kembali sepasang beruang madu Kana dan Pulaga," katanya.
Namun, Suharyono tidak menjelaskan lokasi pelepasliaran pasangan romantis bak Romeo dan Juliette tersebut. Dia beralasan keselamatan kedua satwa dilindungi itu menjadi alasan kenapa tidak dipublikasikan lokasi pelepasliarannya.
Pulaga dan Kana terpisah setelah sebelumnya tanpa sengaja masuk ke pemukiman warga Desa Pulau Gelang, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu.
Satu bulan lamanya kedua satwa berbulu hitam bercakar tajam tersebut keluar masuk perkampungan dan membuat panik warga. BBKSDA Riau yang mendapat informasi tersebut langsung melakukan observasi dan sosialisasi.
Tujuan utamanya jelas, menyelamatkan beruang dan membuat warga kembali tenang. Sejumlah perangkap turut dipasang.
"Kita tangani secara prosedural untuk menjamin ketenangan warga dan menyelamatkan satwa," ujarnya.
Hasilnya, pada 2 Agustus 2018 Kana berhasil masuk ke dalam kandang. Sementara Pulaga dengan setia menunggu pasangannya yang terperangkap tersebut. Pulaga tak henti-hentinya meraung marah saat pasangannya berada di dalam kandang.
Upaya evakuasi secara berhati-hati dilakukan. Tim berupaya mengusir si Pulaga yang dalam keadaan marah. Peluru dimuntahkan dari senjata petugas ke arah udara. Pulaga berhasil diusir, dan Kana langsung dievakuasi.
Setelah berhasil dibawa ke tempat aman, tim kembali ke desa dengan tujuan menangkap Pulaga. Selang seminggu kemudian, Pulaga juga berhasil ditangkap dan masuk ke dalam kandang.
Keduanya kemudian dipertemukan setelah beberapa lama terpisah. Istimewanya, keduanya kembali ke alam liar sehari setelah peringatan Hari Konservasi Alam Nasional 2018 yang jatuh setiap tanggal 10 Agustus.
Mereka kembali bersatu, hidup di alam bebas seperti sedia kala jauh dari bising gangguan manusia," kata Haryono.
Berita Lainnya
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Lindungi ternak dari serangan harimau, BKSDA Sumbar bangun kandang komunal
29 February 2024 17:02 WIB
BKSDA Jambi halau kawanan gajah liar masuk ke Taman Nasional Bukit Tigapuluh
28 February 2024 14:15 WIB
BKSDA Sumbar tutup aktivitas pendakian empat gunung pascaerupsi Gunung Marapi
20 December 2023 10:15 WIB
BKSDA Jambi berhasil ungkap tiga kasus perdagangan kulit Harimau Sumatera
14 November 2023 12:48 WIB
Kerja sama BKSDA, Bupati Bengkalis minta perangkat daerah laksanakan RPP dan RKT
07 June 2023 19:57 WIB
BKSDA atasi gangguan gajah liar di kebun nilam pedalaman Aceh Jaya
06 May 2023 13:04 WIB
Harimau pemangsa warga Siak diburu
24 April 2023 16:29 WIB