Penurunan Harga Sawit Resahkan Petani

id penurunan harga, sawit resahkan petani

Pekanbaru 12/7 (ANTARA)- Penurunan harga kelapa sawit di Provinsi Riau mengakibatkan keresahan di kalangan petani apalagi saat ini sedang terjadi masa trek atau penurunan jumlah produksi.

"Harga sawit menurun panen juga berkurang dari biasanya, jadi pendapatan dari sawit juga rendah," kata Rahman Widodo pemilik kebun sawit di Desa Tanah Putih Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar saat di hubungi dari Pekanbaru, Senin.

Dia mengatakan penurunan produksi sudah terjadi sejak dua pekan lalu, namun sebelumnya harga sawit masih tinggi, jadi tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan.

Menurut Rahman, masa trek sawit bisa berlangsung sekitar dua bahkan hingga tiga bulan lamanya, sehingga produksi tandan buah segar merosot secara alami.

Saat ini satu kavling atau dua hektare kebun sawit hanya bisa panen 500 kilogram (kg) saja, padahal sebelumnya mampu mencapai 1,5 ton setiap memanen dalam dua minggu sekali.

Dikatakannya, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pendidikan dua anaknya di perguran tinggi akan diusahakan meminjam dari Koperasi Unit Desa (KUD) sampai pendapatanya kembali normal.

Sementara itu ketua KUD, Abdul Gofar mengaku jika seluruh petani di desanya akan meminjam dana di Koperasi tentunya tidak akan mencukupi, sebab asset koperasi lebih kepada barang kebutuhan pertanian maupun perkebunan.

"Jika semua warga desa meminjam uang, tentu tidak cukup, sebab KUD juga tidak memiliki banyak uang, tetapi jika berupa pupuk serta kebutuhan pertanian lainnya ada", katanya.

Menurut dia, KUD sifatnya hanya membantu memasarkan komoditi sawit kepada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sedangkan sedikit keuntungan yang didapat akan dibelikan kebutuhan dan peralatan pertanian.

Berbagai peralatan pertanian dan pupuk tersebut, selanjutnya akan di jual kepada anggota dengan system simpan pinjam.

"Jadi, kemungkinan untuk meminjam uang di KUD tidak biasa dengan jumlah banyak, tapi masalah sawit trek ini nanti akan saya sampaikan kepada Dinas Perkebunan Kampar", katanya.