Tembilahan, 8/7 (ANTARA) - Pantai Solop, pantai yang terdiri dari hamparan pasir nan unik, yakni sersah (terdiri dari hancuran kulit kerang dan siput, red) di Desa Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Indragiri Hilir saat ini terkesan tidak terawat dan tanpa pengelola.
Padahal, pantai yang menghadap ke Selat Berhala dan dihadapannya terletak Pulau Busung merupakan pantai kebanggaan Gubernur Riau, Rusli Zainal dan disebut-sebut sebagai ikon pariwisata bahari di Indragiri Hilir, bahkan Riau.
Menurut penduduk setempat Kamis, pantai ini sangat jarang dikunjungi wisatawan, baik lokal, apalagi mancanegara, penyebabnya dimungkinkan diantaranya karena ketiadaan sarana transportasi umum yang khusus melayani rute ke lokasi pantai ini.
Kesan pantai ini tidak terawat sangat terasa sekali, dimana bangunan yang ada di sana dibiarkan begitu saja, bahkan bangunan pendopo yang ada terkesan dibangun asal jadi, karena terlihat banyak yang sudah miring, padahal baru saja dibangun. Demikian juga dengan dermaga yang ada sudah ambruk.
Dari ibukota kabupaten Indragiri Hilir, Tembilahan menuju ke pantai ini satu-satunya jalan menggunakan transportasi air, yakni speedboat carteran dengan jarak tempuh sekitar satu jam, dengan tarif pulang-pergi Rp500 ribu. Sedangkan angkutan speedboat penumpang hanya melewati kawasan ini, mereka baru singgah kalau ada penumpang.
"Memang ada lah pengunjung pantai ini kalau hari libur, tapi tidak ramai, disini cukup ramai kalau Hari Raya Lebaran dan Hari Raya Idul Adha. Itupun karena di pantai ini biasanya diadakan hiburan orgen tunggal," cerita Atan (56), penduduk setempat yang berhasil ditemui ANTARA.
Atan mengakui bahwa warga yang bermukim di sekitar pantai ini berprofesi sebagai petani dan nelayan, ada sebagian yang bekerja mengolah daun nipah menjadi gulungan rokok nipah untuk diekspor ke Thailand. Pantai ini memang tidak ada pengelolanya, namun ia menyebutkan ada warga yang ditugaskan menunggunya untuk memelihara beberapa aset yang ada disana.
Saat ini di pantai tersebut telah didirikan pendopo, menara pengawas, mushalla, bangunan kantin dan pameran. Sedangkan jalan setapak yang terletak sekitar 10 meter dari bibir pantai masih berupa hamparan tanah rawa dan pasir sersah, belum disemen.
Kepala Dinas Pariwisata Indragiri Hilir, Thantawi Jauhari kepada ANTARA menyatakan bahwa terhadap pengembangan Pantai Solop ini pada tahun ini telah dilakukan pembangunan dermaga dan jalan setapak yang dananya berasal dari APBD Provinsi Riau dan Inhil.
"Kita tetap lakukan pengembangan pantai ini, karena ini merupakan aset pariwisata andalan Indragiri Hilir. Tahun ini kita akan bangun dermaga dan jalan setapak yang akan disemenisasi," sebut Thantawi Jauhari.
Ia mengakui bahwa saat ini pantai ini belum ada pengelolanya, namun kedepan secara berangsur-angsur akan dibenahi dan ditempatkan pengelola disana. Untuk sementara, memang ada warga setempat yang ditugaskan menunggui pantai ini.