Rengat (Antarariau.com) - Sejumlah pelanggan PT PLN Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, berharap bisa merayakan Idul Fitri 1439 Hijriyah, tanpa ada pemadaman listrik seperti yang kerap terjadi selama bulan Ramadhan.
Beberapa warga di Rengat, Rabu, mengaku kesal dan kecewa akibat ulah pengelola aliran arus listrik yang kerap mematikan lampu secara mendadak dimalam hari hingga mencapai tiga kali dalam sepekan terakhir.
" Kami heran mengapa PT PLN melakukan pemadaman mendadak," kata salah satu warga Indragiri Hulu Windi.
Windi mengatakan, pelayanan PT PLN semakin hari kurang baik, buktinya di bulan Ramadhan saja pemadaman sampai tiga atau empat kali satu malam, terjadi saat setelah berbuka puasa, akibatnya bukan saja gelap namun barang elektronik rusak.
Masyarakat lagi asyik tarawih, nonton tiba-tiba lampu mati mendadak, hidup juga mendadak dan ini terjadi berulang kali dalam waktu tidak terlalu lama, resikonya sangat tinggi misalnya khawatir dapat terjadi arus pendek justru rumah yang terbakar.
"Penyedia jasa sebaiknya menyampaikan kepada masyarakat jika ada gangguan," sebutnya.
Salah satu warga Pematang Reba Juli menyebutkan, janji pihak PLN untuk tidak mematikan lampu sejak ada tambahan mesin beberap waktu lalu tidak tepat, lebih disesalkan pemadaman itu dilakukan pada malam hari dalam sepekan ini.
" Hujan tidak, petir juga nihil kok lampu bisa mati berulang-ulang ?," ujarnya.
Menurutnya, pelanggan hampir tidak ada yang menunggak bayar, pasalnya semua warga telah menggunakan pulsa, karena itu sebaiknya pihak manajeman pusat kembali melakukan evaluasi terhadap kinerja PLN Area Rengat.
Berkaitan dengan kerapnya mati lampu dalam sepekan, pihak manajemen PT PLN Area Rengat belum dapat dikonfirmasi.
Pemilik usaha kecil di Indragiri Hulu Iwan menyebutkan, jika sering mati lampu mendadak, bola lampu dengan berbagai ukuran daya bakal terancam putus, dapat menambah beban bagi pemilik usaha, rumah dan sementara ekonomi saat ini jauh menurun.
" Usaha tidak begitu lancar, dengan arus listrik dari PLN yang tidak stabil jusru merugikan," tegasnya.
Banyak pemilik usaha yang hancur salah satu penyebabnya beban litrk yang terlalu tinggi tidak berimbang dengan hasil usaha yang didapat oleh pelaku usaha dan sering menjadi keritikan serta keluhan konsumen karena tidak mampu membeli mesin genset sendiri sebagai penunjang.
Usaha yang digeluti oleh warga seperti rumah kos, cetak es batu, poto copi, internet dan juala minuman semua terganggu akibat arus listrik tidak stabil.
Berita Lainnya
KPU harap Matakin ajak warga untuk kawal Pemilu 2024 demokratis
13 January 2023 12:31 WIB
Bupati harap warga Suku Banjar majukan Siak
03 October 2022 18:46 WIB
Viral video penemuan tapir jinak, BBKSDA Riau harap warga segera lapor
02 September 2022 11:48 WIB
Menparkeraf Sandiaga Uno harap warga NTB berperan penting kesuksesan pertemuan G20
21 February 2022 12:39 WIB
Warga Batam harap pemerintah terapkan kebijakan VTL dengan Singapura
18 February 2022 16:29 WIB
Warga Pekanbaru harap pemerintah serius tangani Sungai Sail
30 September 2021 20:50 WIB
Warga Inhu Harap Pertamina Lebih Perhatikan Masyarakat
09 October 2015 21:24 WIB
Warga Harap Pemerintah Perbaiki Pasar Sri Gading
01 June 2015 13:04 WIB