Retmon Bensal Putra
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau Peng Suyoto menyebutkan puncak perayaan Imlek 2018 di Pekanbaru, Provinsi Riau berlangsung semarak.
"Semua kegiatan berjalan lancar dan semarak," ucap Peng Suyoto ditemui ditengah puncak perayaan Imlek Kamis Malam.
Peng Suyoto mengatakan bahwa kemeriahan tersebut melambangkan sifat dari Shio anjing yang terkenal akan keceriaannya serta setia dan pemberani.
Oleh sebab itu pihaknya sengaja menggelar berbagai acara hiburan hingga bazar makanan untuk melengkapi kemeriahan tersebut.
Selain itu pada puncak perayaan Imlek digelar juga pertunjukkan kembang api yang mampu memukau seluruh pengunjung yang hadir. Lebih jauh Peng mengucapkan terimakasih kepada seluruh puhak terkait yang sangat berperan dalam menyukseskan perayaan tersebut, baik panitia hingga TNI dan Polri.
Terkait Shio anjing tersebut, Peng menjelaskan bahwa tahun 2018 merupakan tahun yang sangat baik untuk memulai maupun mengembangkan usaha.
Ia menjelaskan bahwa Shio anjing adalah lambang dari kesetiaan serta komitmen dalam kehidupan. Lebih jauh Peng mencontohkan suatu usaha baru semisal usaha kreatif yang membutuhkan keberanian dan komitmen kuat dalam pengembangannya.
Pasalnya dalam pengembangan suatu usaha baru akan terdapat berbagai tantangan dan rintangan yang membutuhkan komitmen kuat untuk menaklukkannya.
Jangann menyerah, ini tahun yang baik," Kata Peng.
Lebih jauh Peng menuturkan bahwa pengembangan usaha tersebut diharap mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Sehingganya di 2018 berbagai usaha kreatif tersebut dapat meningkatkan ekonomi Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Peng Suyoto mengajak seluruh masyarakat Pekanbaru untuk bersama menghadiri perayaan Imlek yang dilaksanakan di Hotel Furaya pada Minggu (18/2) mulai jam 13.00 WIB.
Nantinya akan ada berbagai penampilan kesenian dari artis Huang Jia Mei Dan Jesica Ho, tarian naga, barongsai dan tentu saja bagi-bagi angpao.
Dari pantauan Antara, ribuan warga melebur dalam kemeriahan pergantian tahun masyarakat Tionghoa tersebut. Tidak hanya warga Tionghoa saja, namun masyarakat umum juga memadati lokasi puncak perayaan tersebut.
Angga, salah seorang pengunjung menuturkan bahwa ia sengaja datang bersama teman-temannya untuk menikmati pesta kembang api. Warga Kecamatan Tampan tersebut bahkan sudah berada di jalan Karet semenjak pukul tujuh malam.
"Takutnya macet, jadi jam tujuh kami langsung kesini," tutur Angga.
Angga mengatakan bahwa ia sengaja datang selain untuk dapat menikmati kembang api, pesona dari lampion yang tergantung disepanjang jalan karet tersebut sangat indah. Tak ayal, Angga dan ratusan warga yang datang ke lokasi tersebut langsung mengabadikannya dengan berswafoto.
***4***
