IKBMI Meriahkan Malam Pergantian Tahun di Belilas

id ikbmi meriahkan, malam pergantian, tahun di belilas

IKBMI Meriahkan Malam Pergantian Tahun di Belilas

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ikatan Keluarga Besar Masyarakat Indragiri (IKBMI) Jakarta meriahkan malam pergantian tahun dengan mengadakan sejumlah hiburan rakyat bagi masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau dan bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi yang dipusatkan di Belilas.

"Acaranya dimulai pada Selasa (31/12), sekitar pukul 7.30 Wib. Kebetulan hiburan rakyat ini dipusatkan di Lapangan Sepak Bola, Blok A, Belilas, Kecamatan Belilas, Indragiri Hulu," ujar Ketua Umum IKBMI Jakarta Susilowadi di Pekanbaru, Senin.

Pria yang akrab disapa Bang Ilo ini mengatakan, serangkaian acara yang digelar pada pagi hari diantaranya pelantikan pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kordinator Wilayah (Korwil) Indaragiri Hulu, kemudian dilanjutkan dengan Kejuaraan Daerah Gasstrack IMI 2013.

Lalu hiburan rakyat yang diselingi perlombaan group band anak negeri dan pembagian "door prize" berhadiah 15 unit kipas angin, 15 unit kompor gas, 15 unit magic com, 15 unit DVD player dan 15 unit setrika otomatis serta hadiah utama berupa 2 unit televisi LG 32 inci.

Dalam rangkaian acara itu, juga bakal disemarakkan dengan pesta kembang api sebanyak 6.600 letusan yang terbagi dalam dua sesi yang dihibur artis dari ibu kota Jakarta dan penampilan dua band pemenang yang diperlombakan.

"Disela pesta kembang api, akan diiringi dengan balada peristiwa 5 Januari 1949 yang menewaskan 2.600 jiwa warga setempat yang dibantai tentara Belanda dan diakhiri dengan musik keroncong modern," katanya.

Acara yang disajikan pihaknya, tidak semata hanya bersifat hiburan saja. Melainkan bertujuan mencerdaskan masyarakat Indragiri Hulu khususnya mengenai sejarah di Rengat, sehingga kegiatan itu memiliki dampak positif bagi pemuda.

"Kita juga mengadakan tausiah bersama sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat dengan harapan, agar masyarakat dan daerah Indragri Hulu pada tahun-tahun berikutnya lebih baik lagi," ucap Bang Ilo.

Seperti diketahui, Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB) membawa data sekitar 35 orang korban pembantaian yang terjadi Kota Rengat dan sekitar pada 5 Januari 1949 yang dilakukan pasukan Belanda.

Sekretaris Yayasan KUKB Yvonne Rieger Rompas sewaktu mengunjungi Rengat mengatakan, kedatangan pihaknya untuk menemui para saksi pembantaian warga sipil oleh tentara Belanda termasuk para janda dan anak korban.

"Jadi kita hanya pengumpulan data, untuk selanjutnya kami mengajukan penuntutan ke Pengadilan di Belanda. Kemungkinan nanti para anak dan janda korban akan kita bawa ke Belanda untuk dihadirkan dalam sidang pengadilan sipil," katanya.