Pekanbaru (ANTARA) - Menjelang libur akhir tahun 2024, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Yuliot Tanjung meninjau pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Riau, tepatnya di Stasiun Pengisian Bahan-Bakar Umum (SPBU) Jalan SM Amin, Pekanbaru.
Yuliot mengaku ini agenda Satgas Nasional Nataru guna memastikan kelancaran distribusi BBM di sejumlah provinsi, termasuk Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat lancar dan cukup.
"Kami satgas energi dan sumbar daya Nasional mengecek distribusi Bahan Bakar Minyak sebagai patokan untuk Natal kemarin sangat lancar tanpa kendala,"kata Yuliot Tanjung usai peninjauan didampingi Erika Retnowati, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Freddy Anwar, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut di Pekanbaru, Sabtu.
Dia mengatakan untuk antisipasi lonjakan, jika ada SPBU yang membutuhkan tambahan kuota sesuai dengan pada saat ada kelebihan permintaan itu dipenuhi. Pertamina juga untuk distribusi siapkan cadangan yang cukup dan ada mobil storage yang siaga di beberapa titik strategis.
"Mobil storage dapat ditugaskan segera mengirimkan pasokan ke SPBU yang alami antrian, juga bagi masyarakat yang kehabisan BBM di tengah jalan dapat menghubungi call center 135 untuk pengantaran langsung menggunakan motor," katanya.
Ditanyakan terkait kemacetan akibat antrean solar di SPBU belum lama ini,Yuliot mengakui adanya kelebihan kuota.
"SPBU ini termasuk jalur utama dengan permintaan tinggi. Ketika terjadi over kuota, sistem secara otomatis terkunci. Namun, setelah pihak manajemen SPBU mengajukan permohonan, penguncian sistem berhasil dibuka dan pasokan kembali lancar, " tambahnya.
Sementara itu Freddy Anwar, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara memprediksi adanya peningkatan konsumsi BBM selama periode libur Nataru.
Ia menjelaskan proses distribusi BBM sejauh ini lancar, walau ada peningkatan dari 4-5 persen di tahun lalu menjadi 6,1 persen tahun ini.