Siak, (Antarariau.com) - Dinas Pertanian menyebutkan harga gabah kering panen di tingkat petani di Kabupaten Siak, Riau pada Januari 2018 mengalami kenaikan sebesar 15,7 persen dibandingkan dengan musim panen sebelumnya.
"Berdasarkan laporan dari penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang ada di beberapa kecamatan, harga gabah di petani di atas Rp4.300 per kilogram," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Budi Shafari melalui Kabid Pertanian dan Ketahanan Pangan Suwandi di Siak, Kamis.
Dia katakan, harga demikian mengalami peningkatan dibandingkan dengan musim panen perdana pada tahun 2017 yang hanya berkisar di angka Rp3.800 per kg.
"Harga gabah yang sekarang jauh lebih bagus dibandingkan musim panen sebelumnya, tergantung dengan kualitas gabah itu sendiri, harga terendah pada Rp4.300/kg," ungkap dia.
Dia memprediksi hasil produksi gabah pada tahun 2017 lalu mengalami peningkatan, meskipun dia belum mengetahui angka pastinya. Dikarenakan masih ada beberapa sawah yang belum dipanen.
Kabupaten Siak mulai memasuki masa panen sejak awal tahun 2018, dan puncaknya atau panen raya diperkirakan pada akhir Januari. Meskipun masih ada satu-satu sawah yang belum panen.
Total luas sawah produktif di Kabupaten Siak mencapai 5.241 hektare (Ha) atau setara 50.000.000 meter persegi lebih. Sawah paling luas berada di Kecamatan Bunga Raya yakni mencapai 2.252 Ha, dan lainnya tersebar di Kecamatan Sabak Auh, Sungai Apit, Sungai Mandau, dan sedikit di Kecamatan Pusako.
Produktivitas padi di Siak, lanjutnya, tergolong sangat tinggi karena rata-rata mencapai 60 hingga 80 kuintal per hektare (ku/ha) dalam bentuk gabah kering giling (GKG). Angka itu jauh di atas tingkat produktivitas rata-rata padi di Riau pada tahun 2017, yang sebesar 39,25 ku/ha. Bahkan, jauh di atas produktivitas padi nasional yang sebesar 52,36 ku/ha GKG.
Pada 2016, produksi padi di Siak mencapai 38.089 ton atau setara dengan 24.072 ton beras. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015. Kenaikan tersebut disebabkan adanya bantuan pengembangan budi daya padi dan peningkatan indeks pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200 di beberapa wilayah.
Kendati demikian, Kabupaten Siak masih defisit beras sebanyak 17 ribu ton, karena konsumsi beras masyarakat keseluruhan mencapai 42 ton.
Upaya peningkatan jumlah produksi padi juga dilakukan melalui cetak sawah baru. Seperti halnya di kampung buatan I Kecamatan Koto Gasip yang telah diusulkan pada 2017 seluas 58 Ha. Dinas pertanian menyebutkan, tanam perdana di sawah baru tersebut akan dimulai pada musim tanam 2018.
Tetapii belum keseluruhan, kita angsur-angsur saja, karena sawahnya masih tadah hujan," sebut Dewi bagian program Dinas Pertanian Siak.