Malaysia Serius Bangun Jembatan Dumai-Malaka

id malaysia serius, bangun jembatan dumai-malaka

Pekanbaru, 21/12 (ANTARA) - Malaysia menyatakan keseriusannya dalam merealisasikan pembangunan jembatan yang menghubungkan batas Indonesia-Malaysia melalui jembatan Dumai-Malaka. Pernyataan itu disampaikan oleh Lim Sue Beng mewakili Gubernur Malaka, Datuk Seri Mohd Ali Rustam, ketika memaparkan proyek jembatan Dumai-Malaka dihadapan para kepala daerah yang menghadiri rapat koordinasi gubernur se-Sumatera di Pekanbaru, Senin. Lim yang meruapakan Direktur Strait of Malacca Partner Sdn Bhd, selaku perusahaan kerja sama pembangunan jembatan di Malaka itu mengatakan, pemerintah Malaysia telah melakukan studi kelayakan atau feasibility study terhadap pembangunan jembatan itu. Sejumlah calon investor dari China dan lembaga pinjaman dari negeri tirai bambu itu juga telah menyatakan kesanggupan dalam melakukan pembiayaan pembangunan jembatan sepanjang 48 kilometer yang menghabiskan 12,75 miliar dolar AS. "Dari "feasibility study" yang kami lakukan, kalau jembatan saja yang dibangun maka menghabiskan dana 12,75 miliar dolar AS, sedangkan jika dilengkapi dengan terowongan maka 15 miliar dolar AS," jelasnya. Realisasi pembangunan jebatan itu, lanjut Lim, merupakan bentuk kerja sama kedua negara melalui program menghubungkan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN Conectivity) hasil pertemuan ASEAN Summit yang berlangsung di Thailand beberapa waktu lalu. ASEAN Malaysia menganggap penting Indonesia bagi pertumbuhan perekonomian kedua negara, khususnya ASEAN sehingga gencar melakukan pembangunan yang menghubungkan wilayah regional seperti Singapura dan Thailand. Apalagi dalam waktu dekat pemerintah Indonesia juga akan merealisasikan pembangunan jembatan Selat Sunda sepanjang 29 kilometer yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Jawa. "Kami telah mendapatkan izin prosedur dari pemerintah Malaysia untuk membangun jembatan Dumai-Malaka ini yang akan membawa dampak yang sangat besar bagi ekonomi kedua negara," katanya lagi. Rencana awal jembatan Dumai-Malaka sebenarnya telah dimatangkan Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad pada tahun 1995 yang dipatri dalam suatu kesepakatan (MoU). Bahkan desain jembatan itu sudah rampung dan miniaturnya konon juga telah tersimpan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan rencana awal pembangunan proyek jembatan itu di mulai dari Kota Dumai yang menyeberangi Selat Rupat sejauh delapan kilometer. Kemudian dilanjutkan dengan jalan layang melintasi daratan Pulau Rupat dari Batu Panjang ke Tanjung Medan yang kemudian dari Tanjung Medang terdapat dua jembatan masing-masing menuju Port Dickson, Semenanjung Malaysia dan menuju Malaka yang keduanya melintasi Selat Malaka. Pada tahun 2008 ketika Najib Tun Razak mejabat Wakil Perdana Menteri Malaysia, menyatakan, usulan pembangunan sebuah jembatan yang melintasi Selat Melaka dan menghubungkan Malaka dengan Sumatera perlu suatu kajian teliti dan menyeluruh.