Gubernur Malaka Hadiri Rakor Gubernur Se-Sumatera

id gubernur malaka, hadiri rakor, gubernur se-sumatera

Pekanbaru, 18/12 (ANTARA) - Gubernur Malaka, Malaysia Datuk Seri Mohd Ali Rustam, dijadwalkan menghadiri rapat koordinasi (Rakor) gubernur seluruh Sumatera di Pekanbaru 19-21 Desember 2009. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Riau, Emrizal Pakis, di Pekanbaru, Jumat, mengatakan, kehadiran gubernur negeri jiran tersebut dalam rangka menjajaki kemungkinan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Malaka. "Menteri Besar (gubernur) Malaka telah menyatakan kesediannya untuk hadir langsung dalam rangka perspektif pembangunan jembatan Sumatera-Malaka," ujarnya. Meski wacana pembangunan jembatan yang menyeberangi Selat Malaka sepanjang 38 mil dari Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis menuju Malaka di Semenanjung Malaysia masih bersifat "mimpi", namun menurut Emrizal, mimpi tersebut merupakan mimpi yang positif. "Walau jembatan itu masih berupa mimpi, namun jika terwujud maka dia akan menjadi mimpi indah yang menjadi kenyataan yang berdampak positif bagi perekonomian kedua negara," ujarnya. Pada tahun 2008 ketika Najib Tun Razak ketika mejabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia pernah menyatakan, usulan pembangunan sebuah jembatan yang melintasi Selat Melaka dan menghubungkan Malaka dengan Sumatera perlu suatu kajian teliti dan menyeluruh. Salah yang antara yang perlu dikaji ialah biaya pembangunan jembatan itu yang diperkirakan menelan biaya 11 miliar dolar AS, katanya. Dalam majalah terbitan lokal milik Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Riau menyebutkan, rencana awal jembatan Sumatera-Malaka sebenarnya telah dimatangkan Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Malaysia Mahattir Mohammad pada tahun 1995 yang dipatri dalam suatu kesepakatan (MoU). Bahkan desain jembatan itu sudah rampung dan miniaturnya konon juga telah tersimpan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada rencana awal pembangunan proyek jembatan itu sepanjang 100 kilometer lebih mulai dari Kota Dumai, Riau, kemudian menyebrangi Selat Rupat sejauh delapan kilometer. Kemudian dilanjutkan dengan jalan layang melintasi daratan Pulau Rupat dari Batu Panjang ke Tanjung Medan yang kemudian dari Tanjung Medang terdapat dua jembatan masing-masing menuju Port Dickson, Semenanjung Malaysia sejauh 30 mil dan Melaka 38 mil yang keduanya melintasi Selat Malaka.