Pengurangan Subsidi Penyebab Tagihan Listrik Pemko Membengkak

id pengurangan subsidi, penyebab tagihan, listrik pemko membengkak

Pekanbaru, 4/5 (ANTARA) - Pengurangan subsidi listrik untuk pelanggan dengan daya diatas 6.600 Volt Ampere (VA) menjadi penyebab bengkaknya tagihan listrik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru hingga tunggakan sebesar Rp16,4 miliar selama tiga bulan.

Manajer PLN Pekanbaru Ilham Santoso di Pekanbaru, Selasa, mengatakan sejak diberlakukannya Surat Keputusan Direksi PLN No 313.K/DIR/2010 tertanggal 22 Januari 2010 membuat rekening listrik Pemko membengkak. Pada Januari hanya Rp3,2 miliar melonjak menjadi Rp5,3 miliar pada bulan Februari.

"Akibatnya dari Februari hingga April 2010 tagihan rekening listrik Pemko membengkak jadi Rp16,4 miliar," kata Ilham.

Menurut dia, dalam SK tersebut disebutkan, adanya pengurangan subsidi bagi pelanggan yang mempunyai daya 6.600 VA keatas.

"Misalnya saja sebelumnya, harga 1 KWH (pemakaian daya perjam-Red) berkisar Rp650 dan dengan adanya tarif tersebut maka harga 1 KWH-nya naik menjadi Rp1.380," jelas Ilham.

Oleh karena itu, katanya, wajar terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada rekening listrik milik Pemko Pekanbaru.

Sebab, lanjut Ilham, dalam SK tersebut disebutkan untuk pelanggan rumah tangga dengan batas daya diatas 6.600 VA, maka jam nyala listrik rata-rata nasional setiap bulannya yakni 116 jam atau setara dengan 1.229,6 KWH. Dan dengan adanya pengurangan subsidi hingga 50 persen, maka batas hemat setiap bulannya hanya 58 jam atau 614,8 KWH.

"Apalagi Pemko yang lampunya mempunyai daya hingga 500 watt untuk satu lampu jalan. Di Pekanbaru ini saja, terdapat ratusan bahkan ribuan lampu jalan," ungkapnya.

Ia mengatakan hal inilah yang menyebabkan membengkaknya rekening listrik Pemko. Terlebih masyarakat Indonesia yang tergolong boros dalam penggunaan listrik.

"SK tersebut memang diciptakan untuk mengajak masyarakat untuk lebih berhemat," ungkap Ilham.

Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Nofrizal mengatakan kedepannya akan dilakukan meterisasi yang bertujuan untuk mengontrol penggunaan listrik.

"Selama ini penggunaan listrik khususnya lampu jalan kurang adanya pengontrolan. Kita masih melihat lampu jalan yang nyala pada siang hari," ujarnya.