Penundaan Pengurangan Subsidi Minyak Tanah Disambut Baik

id penundaan pengurangan, subsidi minyak, tanah disambut baik

Pekanbaru,8/7(ANTARA)- Masyarakat Pekanbaru yang masih menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar, menyambut baik penundaan pengurangan subsidi minyak tanah di Pekanbaru.

"Senang sekali jika memang benar harga minyak tanah akan kembali normal," ujar Mimi Yetmi, salah seorang pengguna kompor minyak tanah di Marpoyan Damai, Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, sudah dua bulan ini harga minyak tanah di Pekanbaru naik tajam. Jika sebelumnya dijual dengan harga Rp4.000 perliter, maka pada Juli ini naik hingga menjadi Rp8.000 perliter.

"Lumayan kalau hanya naik, tetapi ini juga sulit didapatkan. Padahal saya belum mendapatkan paket kompor dan tabung gas," lanjut dia.

Oleh karena itu, ia mengatakan penundaan pengurangan subsidi minyak tanah merupakan langkah tepat. Apalagi saat ini memasuki bulan Ramadan.

"Kalau bisa, minyak tanah seperti dulu lagi, mudah didapatkan," harapnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Suraji, mengatakan penundaan pengurangan subsidi minyak tanah ini, merupakan hasil kerja keras pihak Pemko dan DPRD yang meminta dilakukan penundaan hingga program konversi selesai.

"Di Pekanbaru terdapat setidaknya 30.000 Kepala Keluarga (KK) yang belum mendapatkan paket kompor dan tabung gas tersebut. Selain itu, kita juga meminta pada Dirjen migas untuk mempercepat pemberian paket tersebut," jelas Suraji.

Pihak Pertamina sudah melakukan penarikan minyak tanah hingga 70 persen. Dan sesuai dengan kebijakan pusat, Pertamina akan menarik jatah minyak tanah bersubsidi hingga mencapai 80 persen di bulan Juli 2010. Kondisi ini terjadi di Pekanbaru dan Dumai, dikarenakan dua kota ini sudah melakukan program konversi.