Damaskus, Suriah (Antarariau.com) - Sebanyak 50 gerilyawan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida, tewas pada Minggu (23/7) dalam ledakan di Kota Idlib, Suriah Utara, demikian laporan stasiun televisi pan-Arab, Al-Mayadeen.
Beberapa mobil, yang berisi amunisi, meledak di dekat satu pertemuan gerilyawan Front An-Nusra, dan tak ada petunjuk lebih lanjut yang menunjukkan apakah pemboman itu direncanakan atau tidak sengaja.
Mobil tersebut milik gerakan pesaing Front An-Nusra, Ahrar Ash-Sham --yang kalah dominasi di Idlib pada Minggu pagi dari Front An-Nusra, atau Front bagi Pembebasan Levant, setelah pertempuran antara kedua kelompok itu.
Pertempuran antar-kelompok gerilyawan tersebut telah berkecamuk baru-baru ini di Idlib, yang sebagian besar dikuasai oleh Front An-Nusra, demikian laporan Xinhua Senin pagi.
Sementara itu Ahrar Ash-Sham melaporkan penarikan diri dari kota tersebut.
Front An-Nusra dinyatakan sebagai kelompok teror oleh masyarakat internasional dan PBB, dan dikeluarkan dari setiap kesepakatan bersama dengan kelompok ISIS.
Perang melawan Front An-Nusra telah mendorong beberapa kelompok gerilyawan yang bersekutu dengannya agar mundur di tengah laporan bahwa Ahrar Ash-Sham telah bersekutu dengan Tentara Suriah Bebas,yang didukung oleh Turki.
Berita Lainnya
Presiden Kolombia Gustavo Petro puji dimulainya negosiasi dengan kelompok gerilyawan
05 October 2022 16:21 WIB
Mantan gerilyawan Gustavo Petro berhasil menang Pemilu Presiden Kolombia
20 June 2022 11:40 WIB
India puji langkah PBB mendaftarhitamkan pendiri kelompok gerilyawan JeM
02 May 2019 11:21 WIB
Komisi HAM: Gerilyawan Al-Houthi Culik 20 Wartawan di Sana'a
26 October 2018 9:25 WIB
52 Gerilyawan Tewas Oleh Serangan Pasukan Pakistan
22 August 2017 11:25 WIB
Satu Gerilyawan ISIS Marawi Yang Tewas Berasal Dari Indonesia
27 May 2017 13:30 WIB
Gerilyawan Taliban Diduga Serang Markas Tentara AS Di Afganistan
25 April 2017 11:20 WIB
Pemerintah Damaskus Curigai Pasokan Sumber Air Dicemari Gerilyawan
27 December 2016 11:35 WIB