Pekanbaru (Antarariau.com) - Tiga varietas unggulan benih padi Pemerintah Kabupaten Pelalawan yakni Cekau Pelalawan, Karya Pelalawan dan Bono Pelalawan memiliki produktivitas hingga 7,2 ton perhektare.
"Produktivitas ketiga varietas ini cukup tinggi mencapai 7,2 ton/ha, rata-rata petani yang menggunakan varietas lain hanya 2-3 ton/ha, berarti naik dua kali lipat produksinya," ujar Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau Kuntoro Boga Andri di Pekanbaru, Jumat.
BPTP Provinsi Riau bekerjasama dengan Dinas Pertanian setempat menyilangkan varietas benih padi sehingga didapatkan tiga varietas unggulan tersebut yang telah berkontribusi besar terhadap pemenuhan pasokan beras bagi masyarakat lokal.
Tiga Varietas benih padi yang diseleksi ini, kata dia, telah menjawab tantangan teori adaptif terhadap cekaman di Wilayah itu, sehingga padi yang dihasilkan tahan akan tingkat keasaman tinggi, salinitas serta tahan akan kekeringan.
"Dari 80 galur yang kita kumpulkan, kita lihat keunggulan-keunggulannya, lalu kita silangkan hingga menghasilkan tiga varietas tersebut, seperti contohnya varietas Karya Pelalawan memiliki pH rendah, tahan akan kadar garam dan kekeringan, sehingga sangat adaptif dengan lokasi itu," katanya.
Potensi dari 7.000 hektare lahan sawah yang dikembangkan di Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, ujarnya, tidak akan sekedar pada perbaikan dan pengembangan varietas lokal saja, namun pihaknya menjangkau kearah sektor produksi ekspor.
"Karena potensi cukup besar dan produksinya melebihi kebutuhan masyarakat lokal, kedepan kami dukung sebagai produk ekspor," ujarnya pula.
"Nah, untuk memenuhi standar ekspor pun, tentu banyak yang perlu perhatian serius seperti sistem produksi, jaringan pemasaran serta penanganan pascapanen," lanjut dia.
